Surabaya, reporter.web.id -  Elemen of surprise. Itu adalah kata kunci dari sejumlah pemaparan Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP tentang sosok cawapres Ganjar Pranowo yang masih misterius. Namun dia tidak menampik bahwa cawapres Ganjar adalah sosok yang mengejutkan dan tidak pernah diprediksi sejak awal.

Karena menurutnya PDIP selalu mempertimbangkan elemen of surprise. Setelah memimpin kegiatan PDIP di Surabaya Hasto menyatakan bahwa bakal cawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 sudah mengerucut pada satu nama.

Nama itu segera diumumkan oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam waktu yang tidak terlalu lama, apakah sebelum atau menjelang berakhirnya pendaftaran di KPU 19-25 Oktober.

"Nanti wakilnya akan diumumkan Bu Mega. Yang jelas wakilnya dari Indonesia Raya. Kita tidak dikotakkan wilayah, kan Ganjar orang Indonesia. Tunggu tanggal mainnya," katanya, Sabtu (14/10).

Dia sebutkan bahwa sebenarnya Cawapres Ganjar sudah dibahas cukup lama bahkan sejak 18 Maret, ketika Megawati bertemu Jokowi hingga muncul keputusan mengusung Ganjar.

Hasto pun menyebutkan sejumlah nama potensial yang kemudian terus disaring dan dikerucutkan, dibahas bersama dengan mempertimbangkan usulan Presiden Jokowi.

Terang-terangan dia sebutkan nama Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Mahfud Md, Khofifah, juga Basuki Hadimoeljono Menter PUPR, lalu ada Erick Thohir, Andika Perkasa, serta Tuan Guru Bajang.

Menurutnya, nama-nama itu yang disuarakan rakyat. Nama-nama itu, kata Hasto, kemudian dicermati secara dinamis, dilihat kecocokannya dengan Ganjar dan komitmennya dalam melihat problematika bangsa dan negara.

"Di situ sudah dikerucutkan karena Bu Mega sudah menerima masukan dari presiden dan ketua partai. Sehingga dari situ sudah dikerucutkan, nanti tinggal diumumkan. Ya menurut KPU tanggal 19-25 Oktober," lanjutnya.

Lantas, dari sederet nama yang telah dia sebutkan, apakah ada penebalan pertimbangan pada nama tertentu? Hasto justru mengatakan tidak tertutup kemungkinan cawapres Ganjar adalah sosok yang jarang disebut.

"Apakah dari nama yang beredar tadi? apa akan muncul nama baru?" Kata Hasto seolah berupaya untuk mempertahankan kemisteriusan sosok cawapres Ganjar.

Dia pun membumbui narasi itu dengan upaya konsolidasi politik dengan mempertimbangkan tantangan bangsa yang makin tidak mudah seiring situasi geopolitik, pangan, dan krisis energi.

Hasto bahkan mengaitkannya dengan ketegangan di Timur Tengah yang akan berimbas pada harga minyak bumi, yang mana semua itu bisa menyebabkan rekonfigurasi partai politik menjelang pendaftaran bakal capres-cawapres.

Namun dia tidak menampik bahwa cawapres Ganjar adalah sosok yang mengejutkan dan tidak pernah diprediksi sejak awal. Karena menurutnya PDIP selalu mempertimbangkan elemen of surprise.

"Kami pertimbangkan element of surprise-nya," jelasnya.

Namun, bagi Hasto, yang terpenting dari sosok cawapres Ganjar adalah sosok yang dikehendaki oleh rakyat. Dia juga harus dekat dengan rakyat dan mau melayani rakyat.

"Penting di kita, di PDIP diajari politik setia dengan rakyat. Selama pemimpin menyatu dengan rakyat, maka akan ada kekuatan maha dahsyat dan itu ada di Ganjar," jelasnya.

Bagaimana dengan Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim yang belakangan juga cukup santer disebut-sebut akan digandeng menjadi cawapres Ganjar? Apakah tidak cukup mengejutkan?

Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP tidak memberi jawaban yang tegas apakah Khofifah memang sosok ideal pendamping Ganjar. Dia hanya menyebutkan Khofifah sosok yang cerdas dan dapat dukungan rakyat.

"Ya Mbak Khofifah sosok baik, beliau dulu ketua komisi saya saat di Komisi VI DPR, saat saya DPR RI. Beliau sosok cerdas dan menjadi Gubernur Jatim ini kan juga dukungan rakyat meski kami saat itu berkontestasi (mengusung calon lain)," kata Hasto di Surabaya.

Hasto tidak menampik bahwa Khofifah memiliki peluang. Apalagi, Khofifah sebagai representasi NU yang notabene dekat dengan PDIP.

"Tapi akar NU yang memiliki kerja sama dan sejarah hubungan yang baik dengan Bung Karno dan PNI itu menjadikan kami satu," jelasnya. "Ya kalau namanya (cawapres Ganjar), nanti biar Bu Mega yang memutuskan."

Selain itu, Hasto menegaskan bahwa Megawati yang akan mengumumkan sendiri sosok cawapres Ganjar. Pengumuman itu akan menunggu momentum sesuai karakter cawapres.

"Tentu ini momentum yang baik. Kami rancang elemen surprisenya dan narasi yang sesuai karakter sebenarnya. Narasi tidak bisa dibuat-buat dengan meninggalkan karakternya," jelasnya.

Demikianlah, siapa pun yang sedang menunggu sosok cawapres Ganjar harus menunggu PDIP menuntaskan susunan narasi yang sesuai, dengan rancangan elemen of surprise yang pas.

(red.NR)