Breaking News

Ruang Kelas Tak Layak, Siswa SD Bangkalan Belajar di Halaman.



Bangkalan, reporter.com - Kondisi memprihatinkan dialami siswa dan guru di SDN Banyoneng Laok 1 di Dusun Birampak, Desa Banyoneng Laok, Kecamatan Geger, Bangkalan. Karena ruang kelas yang tak layak pakai, kegiatan belajar mengajar harus dilakukan di halaman sekolah.

Kondisi ruang kelas yang tak layak itu terlihat utamanya dari lantai ruangan yang pecah dan rusak. Kasi Kelembagaan Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Bangkalan, R Adi Purnomo mengatakan, perbaikan di SDN Banyoneng Laok 1 sudah di-backup oleh Kementerian PUPR, melalui perwakilan PUPR yang ada di Provinsi Jatim. Ia mengaku, perbaikan telah direncanakan sejak tahun 2019 lalu.

"Itu dicover oleh kementerian PUPR melalui provinsi. Untuk Bangkalan ada 20 sekolah yang mendapat bantuan langsung dari kementerian," ungkap Adi, Senin (1/8/2022).

Ia mengatakan, sejak tahun 2019, pihak PUPR Provinsi Jatim telah melakukan survey lokasi bahkan mendatangkan alat untuk mengukur luas sekolah tersebut. Sayangnya, akibat pandemi COVID-19 yang melanda sejak 2020 awal, bantuan tersebut belum tersalurkan.

"Data itu sudah masuk 2019 namun karena COVID-19 itu dana teralihkan dan belum bisa dicairkan dari pusat. Tapi untuk pengecekan mulai dari masterplan semuanya sudah clear tinggal nunggu dana baru bisa pelaksanaan," ungkapnya.



Ia juga telah melakukan koordinasi dengan pihak PUPR di Provinsi Jatim untuk mengupdate rencana perbaikan tersebut. Ia mengatakan, saat ini pihak Kementerian PUPR menunggu pencairan dana dari Kemendibud.

"Tinggal nunggu dana cair aja, jadi ini pelaksanaannya bisa multiyears jadi perencanaan anggaran tahun ini bisa dikerjakan hingga tahun depan," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Bangkalan, Nur Hasan mengatakan akan memprioritaskan sekolah tersebut dalam usulan program di tahun mendatang jika tak segera mendapatkan bantuan.

"Kami sudah mengatensi ke dinas untuk bisa diprioritaskan melalui DAU di 2023 mendatang. Aspirasi kami ada dua di Banyoneng Laok 1 dan Sambiyan 3. Karena di sana juga ada satu rombongan belajar di rumah warga," imbuhnya.

Ia berharap, dua sekolah tersebut bisa di-backup oleh DAK ataupun dari kementerian agar bisa diperbaiki secara total dan dibangun ulang.

"Jika dibangun total lebih bagus karena itu gedungnya sudah tidak layak pakai," pungkasnya.(red,Ad)
© Copyright 2022 - REPORTER.WEB.ID | Jaringan Berita Reporter Hari Ini