Breaking News

Polisi Masih Menyelidiki Khasus Warga Surabaya Meninggal Setelah Tenggak Oplosan, Sampai Sekarang Masih Belum Adanya Tersangka.



Surabaya, reporter.com - Sebanyak empat warga di Banjarmelati, Kelurahan Jeruk, Lakarsantri, Surabaya tewas karena miras oplosan. Mereka tewas usai pesta miras saat merayakan pesta pernikahan. Kasus ini masih berjalan, namun polisi belum satu pun tersangka terkait peristiwa ini.

Sebelumnya, polisi telah mengamankan penjual miras berinisial AZ (49) warga Kepatihan, Gresik dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Namun, Kanit Reskrim Polsek Lakarsantri Ipda Bambang Setiawan menegaskan belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.

"Belum, masih kami kumpulkan (bukti-bukti) semua. Sebagian masih ada yang di rumah sakit, baru pulang. Kondisinya baik baru dimintai keterangan. Kami kumpulkan semua. Pasti nanti ada gelar (perkara)," kata Bambang kepada awak media, Selasa (26/7/2022).

Polisi juga telah memeriksa pemilik hajatan berinisial A yang mengundang para korban untuk begadang sambil pesta miras di malam jelang pernikahan pada Senin (18/7/2022) malam.

Selang beberapa hari kemudian, berdasarkan keterangan warga, ada 4 dari 6 orang peserta pesta miras yang mengeluh sakit. Hingga akhirnya 4 orang itu meninggal dalam waktu yang hampir bersamaan.

"Kemarin sudah kami periksa, makanya kami periksa satu. Nanti keterangannya akan kami kroscek. Nanti (hasilnya) kami kabari," ungkap Bambang.

Kasus ini sempat diwarnai perbedaan versi antara data polisi dengan kesaksian warga setempat. Polisi menyebut ada 3 warga yang tewas, sedangkan menurut keterangan warga, ada 4 orang yang tewas. Selain jumlah korban, perbedaan versi juga muncul terkait asal miras oplosan yang ditenggak para peserta pesta miras.

Saat Polsek Lakarsantri merilis kasus ini, polisi menyebut jika para korban membawa miras sendiri-sendiri kemudian mencampurnya bersama-sama sebelum pesta miras.

"Pada saat itu miras itu dibawa oleh masing-masing orang individu (peserta miras). Mereka campur bersama-sama dan melakukan pesta miras," jelas Bambang.

Bambang saat itu juga mengungkapkan bahwa pesta miras itu terjadi ketika AK yang diduga sedang punya hajatan pernikahan memanggil dan mengajak teman-temannya untuk melekan (begadang).

"Pada saat itu saudara AK sedang ada gawe perkawinan atau pernikahan. Dia mau manggil teman-temannya itu, untuk melekan atau begadang, sambil mengonsumsi miras," lanjut Bambang.

Berbeda dengan polisi, PA, salah satu orang tua korban yang ikut pesta miras oplosan menyebut jika yang menyediakan miras itu adalah AK sendiri, tuan rumah hajatan. PA mendapat keterangan itu dari anaknya yang kini sudah membaik.

"Anak saya enggak bawa miras, tapi miras itu dikeluarkan dari dalam rumah yang nikah (AK). Mirasnya sudah dalam galon, mereka hanya tinggal minum, ini kata anak saya, ya," kata PA saat ditemui detikJatim di rumahnya.

PA tidak tahu pasti cairan apa saja yang dicampurkan ke dalam miras itu. Namun ia memastikan bahwa anaknya hanya pamit begadang di rumah AK tanpa membawa minuman keras.

Lalu apa campuran miras yang menyebabkan korban jiwa itu? Ipda Bambang Setiawan mengatakan berdasarkan pengakuan korban selamat. Ada dua jenis minuman yang dicampur saat pesta miras.

"Untuk sementara memang hanya ciu sama arak bali, itu aja. Nggak ada yang lain. Jadi dua arak itu, cukrik sama arak bali," ungkap Bambang kepada wartawan di Polsek Lakarsantri, Senin (25/7/2022).(red.Ad)
© Copyright 2022 - REPORTER.WEB.ID | Jaringan Berita Reporter Hari Ini