Breaking News

Main Kotor Bukan Masalah: Justru Kunci Anak Sehat, Bahagia, dan Tahan Sakit

  


 reporter.web.id – Selama ini, banyak orang tua menganggap tanah, lumpur, dan debu sebagai musuh kebersihan yang harus dihindari. Padahal, kontak dengan lingkungan alami yang 'kotor' justru sangat dibutuhkan oleh anak-anak, terutama untuk mendukung kekebalan tubuh dan perkembangan mental mereka.

Dalam sebuah video edukatif berjudul “Dirt is Actually Good for Your Child” dari kanal YouTube Fatherly, para pakar anak dan imunologi menyampaikan pesan penting: biarkan anak bermain di luar rumah, meskipun harus berguling di tanah atau bermain pasir. Hal ini justru membantu mereka lebih tahan terhadap penyakit dan alergi di masa depan.

“Anak yang sejak kecil berinteraksi dengan mikroba alami dari lingkungan, seperti yang ada di tanah dan lumpur, cenderung memiliki sistem imun yang lebih tangguh,” ungkap Dr. Maya Peterson, seorang ahli imunologi pediatrik.

Waktu Layar vs. Waktu Alam

Di tengah tren kehidupan digital, di mana anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan gawai, waktu bermain di luar ruangan semakin menyusut drastis. Padahal, paparan alam sangat berperan dalam membentuk keseimbangan emosi, daya tahan tubuh, serta kecerdasan sosial anak.

Penelitian menunjukkan, bermain di ruang terbuka hijau bisa meningkatkan kadar hormon serotonin dan dopamin, yang membantu anak merasa lebih tenang, fokus, dan bahagia. Bahkan, waktu yang dihabiskan di taman atau kebun rumah terkait langsung dengan menurunnya risiko depresi dan gangguan perilaku.

Alam: Sekolah Terbaik untuk Anak

“Jangan takut kotor, karena dari situlah anak belajar,” ujar psikolog anak, Fitri Handayani. Ia menambahkan bahwa anak yang sering bermain di alam akan lebih cepat belajar tentang empati, kemandirian, dan tanggung jawab.

Selain memperkuat tubuh dan mental, bermain bebas di luar juga merangsang kreativitas. Anak akan menggunakan imajinasi saat membuat istana pasir, rumah dari ranting, atau permainan petak umpet di balik pohon.

Bukti Ilmiah yang Kuat

Sebuah studi dari jurnal The Lancet tahun 2018 bahkan menyebutkan bahwa akses terhadap ruang hijau mampu memperkecil kesenjangan kesehatan antara anak dari keluarga kaya dan miskin. Dengan kata lain, taman lingkungan bisa menjadi "penyeimbang sosial alami" yang memberikan manfaat besar bagi seluruh lapisan masyarakat.

Selain itu, riset dari University of Illinois menunjukkan bahwa paparan lingkungan alami dapat membantu meningkatkan konsentrasi anak-anak dengan gangguan pemusatan perhatian (ADHD) secara signifikan.

Orang Tua Harus Ubah Mindset

Kini saatnya orang tua menggeser pola pikir konservatif yang memandang kebersihan sebagai sesuatu yang mutlak. Tentu, kebersihan tetap penting, namun bukan berarti anak harus dijauhkan dari semua hal yang dianggap kotor secara visual.

“Kalau anak sedikit berdebu atau berlumpur, itu bukan tanda bahaya. Justru itu sinyal bahwa ia sedang tumbuh dengan alami,” kata Fitri.

Kesimpulan: Ajak Anak Keluar Rumah, Hari Ini Juga

Sebagai langkah awal, orang tua bisa mulai menjadwalkan waktu rutin bermain luar ruangan tanpa gawai, seperti jalan pagi di taman, bermain tanah di halaman, atau berkebun bersama. Tak perlu mahal – cukup ruang hijau kecil dan semangat kebersamaan sudah cukup menjadi "vitamin alami" bagi tumbuh kembang anak.

Jadi, alih-alih melarang anak main di luar, saatnya kita berkata, “Yuk, Nak, cari tanah, kita bikin benteng lumpur!” Karena dalam tiap butir debu, tersembunyi peluang besar bagi anak untuk tumbuh kuat, ceria, dan siap menghadapi dunia.(red.a)

© Copyright 2022 - REPORTER.WEB.ID | Jaringan Berita Reporter Hari Ini