Kediri, reporter.web.id – Semangat dan keberanian bisa datang dari siapa saja, termasuk dari seorang remaja berusia 13 tahun. Itulah yang ditunjukkan Rifqi Nadhim Uqail, pelajar MTsN 9 Kediri yang memiliki tekad kuat untuk menyerahkan lukisan wajah Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana secara langsung.
Biasa disapa Nadhim, remaja ini dikenal sebagai sosok pendiam namun memiliki keberanian yang besar, terutama saat menyangkut hobinya dalam dunia seni lukis. Keinginannya bertemu langsung dengan Mas Dhito tak surut, meskipun sebelumnya lukisan yang ia kirimkan ke kantor bupati belum mendapatkan tanggapan.
Dengan penuh harap, Nadhim bahkan mengirim pesan langsung melalui Instagram ke akun Jawa Pos Radar Kediri, mengutarakan niatnya untuk berjabat tangan dan menyerahkan langsung hasil karyanya kepada Bupati Kediri.
“Dulu sudah pernah diminta nomor HP-nya, tapi belum ada kabar sampai sekarang,” ujar Imam Syafii, ayah Nadhim, yang mendampingi putranya saat diwawancara.
Sebenarnya, keinginan Nadhim sudah muncul sejak masa kampanye. Ia melukis Mas Dhito yang saat itu hadir di Desa Pagu. Namun karena aturan kampanye, anak-anak tak diperbolehkan terlibat langsung. Lukisan itu pun akhirnya hanya tersimpan di rumah.
Namun tekad Nadhim tak surut. Ia kemudian mengajak sang ayah untuk mengantarnya ke Kantor Pemkab Kediri. Menariknya, setiba di lokasi, Imam hanya mengantar hingga gerbang. Sisanya, Nadhim masuk seorang diri ke kantor bupati.
“Saya tanya, berani masuk sendiri? Dia jawab, ‘berani’,” kata Imam.
Keberanian Nadhim bukan hal baru. Sebelumnya, ia pernah melukis Gus Iqdam, tokoh yang ia kagumi. Ketika Gus Iqdam berceramah di desanya, Nadhim membawa lukisan tersebut dan berhasil bertemu langsung serta menyerahkan karyanya. Bahkan, pada kesempatan lain, ia kembali melukis putra Gus Iqdam agar dapat dipanggil lagi ke atas panggung.
Kemampuan seni rupa Nadhim rupanya mengalir dari darah keluarga. Ayahnya suka menggambar, sementara kakaknya adalah pelukis yang karyanya sudah tersebar di berbagai kota di Indonesia. Nadhim mulai serius belajar menggambar sejak kelas 4 MI, berguru langsung pada sang kakak.
Tak hanya bakat, rasa ingin tahunya juga tinggi. Ia sering mencari informasi lomba menggambar dari media sosial. Dari sana pula ia pernah menjuarai lomba yang mengantarkannya terbang ke Singapura, mewakili Indonesia dalam kompetisi yang digelar oleh sebuah merek susu ternama.
Bahkan keluarganya pun sering dibuat terkejut dengan pencapaiannya. Suatu ketika, ibunya heran saat rumah mereka menerima kiriman hadiah dari sebuah brand minuman. Ternyata, Nadhim diam-diam mengikuti lomba online dan keluar sebagai pemenang.
Meski masih muda, cara Nadhim mengelola hadiah juga mencerminkan kedewasaan. Uang yang ia menangkan selalu ditabung atau digunakan untuk membeli perlengkapan menggambar.
“Cita-cita saya ingin jadi pelukis dan kuliah di ISI Yogyakarta,” ungkap Nadhim.
Kabar terbaru, harapan Nadhim untuk bertemu langsung dengan Bupati Kediri kemungkinan besar akan segera terwujud. Mas Dhito telah mengirimkan pesan langsung kepadanya, menyampaikan keinginan untuk bertemu bulan ini. Namun, waktu pasti pertemuan masih belum ditentukan.(RED.AL)
Social Header