Breaking News

Kota Kediri Miliki 13 Perguruan Pencak Silat Resmi, PSHT Paling Diminati

 



KEDIRI, reporter.web.id  – Kota Kediri dikenal sebagai salah satu wilayah yang memiliki tradisi pencak silat yang kuat dan berakar dalam budaya masyarakatnya. Hingga pertengahan 2025, tercatat ada 13 perguruan silat yang secara resmi tergabung dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Kediri.

Ketua Umum IPSI Kota Kediri, Siswanto (66), menyampaikan bahwa seluruh perguruan tersebut aktif dalam latihan rutin, kegiatan internal, serta agenda yang digelar oleh IPSI.

"Seluruh perguruan sudah terdaftar dan memiliki kegiatan yang terorganisir. Data ini kami peroleh dari laporan masing-masing perguruan untuk periode tahun 2025," jelas Siswanto saat diwawancarai.

Berikut daftar lengkap 13 perguruan silat resmi di Kota Kediri berdasarkan jumlah anggota pada tahun 2025, mulai dari yang terkecil hingga terbesar:

  • Cipta Sejati – 30 anggota

  • Jiwa Suci – 45 anggota

  • Perisai Diri (PD) – 200 anggota

  • Waspada – 275 anggota

  • Tapak Suci (TS) – 325 anggota

  • Porsigal – 300 anggota

  • Ki Ageng Pandan Alas – 500 anggota

  • PPS Betako Merpati Putih – 500 anggota

  • Persinas ASAD – 875 anggota

  • Pagar Nusa (PN) – 1.200 anggota

  • GASMI – 2.000 anggota

  • IKSPI Kera Sakti – 3.000 anggota

  • Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) – 7.200 anggota

Dengan jumlah tersebut, PSHT masih menjadi perguruan dengan basis massa terbesar di Kota Kediri, disusul oleh IKSPI Kera Sakti dan GASMI.

Menurut Siswanto, tingginya jumlah anggota di berbagai perguruan silat mencerminkan antusiasme dan minat yang tinggi dari generasi muda terhadap bela diri warisan leluhur ini.

“Pencak silat bukan sekadar seni bela diri, tetapi juga membentuk kepribadian yang tangguh, disiplin, dan menjunjung nilai persaudaraan,” terangnya.

IPSI Kota Kediri juga menegaskan komitmennya untuk terus membina seluruh perguruan agar berperan sebagai agen perdamaian di tengah masyarakat, khususnya dalam menghadapi isu-isu konflik antarkelompok.

“Silat harus menjadi alat pemersatu, bukan pemicu konflik. Kita terus mendorong budaya sportif, toleransi, dan persaudaraan dalam setiap latihan maupun pertandingan,” tegasnya.

Keberadaan 13 perguruan resmi ini membuktikan bahwa pencak silat tetap menjadi budaya yang hidup dan tumbuh di Kota Kediri. Dengan pembinaan yang berkelanjutan, pencak silat diharapkan terus menjadi salah satu pilar dalam pembangunan karakter generasi muda.(red.al)

© Copyright 2022 - REPORTER.WEB.ID | Jaringan Berita Reporter Hari Ini