Breaking News

KH Yusuf Hasyim Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Gubernur Khofifah: Beliau Ulama Pejuang, Bukan Sekadar Pendakwah

  


Surabaya, reporter.web.id – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menegaskan keseriusannya dalam mendorong pengajuan gelar Pahlawan Nasional bagi KH Muhammad Yusuf Hasyim, atau yang akrab dikenal sebagai Pak Ud. Penegasan ini disampaikan langsung oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam acara Istigasah dan Seminar Nasional yang digelar di halaman SMP-SMA Unggulan Amanatul Ummah Surabaya, Jumat malam (30/5/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menyatakan bahwa sosok Pak Ud bukan hanya layak secara administratif, tetapi juga memiliki rekam jejak perjuangan yang kuat dan komprehensif, baik dalam bidang militer maupun keagamaan.

“KH Yusuf Hasyim bukan sekadar memenuhi syarat, tetapi memiliki posisi yang sangat kuat secara historis dan kontekstual untuk diajukan sebagai Pahlawan Nasional. Perjuangannya nyata, dedikasinya luar biasa,” ujar Khofifah.

Putra bungsu dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus Pahlawan Nasional KH Hasyim Asy’ari ini sejak muda telah menapaki jalan perjuangan. Ia bergabung dalam Laskar Hizbullah, kemudian menjadi perwira militer berpangkat Letnan Satu, memimpin Kompi II dalam sejumlah operasi penting selama Revolusi Fisik, dan memilih mengundurkan diri dari TNI pada tahun 1956 untuk kembali membina pendidikan di pesantren.

Setelah kembali ke Jombang, Pak Ud mengembangkan Pondok Pesantren Tebuireng menjadi pesantren modern yang menggabungkan pendidikan agama dan umum. Di bawah kepemimpinannya, Tebuireng menjadi pelopor integrasi pendidikan Islam dan nasionalisme, tanpa meninggalkan khazanah tradisi keulamaan pesantren.

Ia juga tercatat sebagai penggagas penguatan Banser (Barisan Ansor Serbaguna), yang hingga kini dikenal sebagai penjaga ulama dan NKRI. Di organisasi Nahdlatul Ulama, Pak Ud pernah menduduki posisi Sekretaris Jenderal PBNU pada masa transisi penting antara Orde Lama dan Orde Baru, yakni periode 1967–1971.

Khofifah menambahkan bahwa KH Yusuf Hasyim adalah sosok ulama pejuang yang tidak hanya berdakwah dari atas mimbar, tetapi juga berjibaku di medan pertempuran dan aktif dalam menangkal gerakan pemberontakan seperti PKI di Madiun.

“Beliau mengajarkan bahwa cinta tanah air adalah bagian dari iman. Beliau mendidik santri untuk menjadi patriot, tidak hanya agamawan. Teladan seperti inilah yang layak diabadikan dalam sejarah bangsa,” tegasnya.

Dokumen dan berkas administrasi pengusulan gelar telah disiapkan secara lengkap dan kini sedang dalam proses telaah oleh Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) Kementerian Sosial RI. Gubernur Khofifah optimis bahwa semua tahapan akan berjalan lancar.

“Kami sudah menyiapkan seluruh dokumen dengan baik. Semoga tahun ini, Presiden bisa memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada KH Yusuf Hasyim,” ungkapnya penuh harap.

Dukungan juga mengalir dari berbagai pihak. Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), KH Asep Saifuddin Chalim, menyatakan bahwa pengajuan ini sudah melalui proses kajian yang cermat secara ilmiah, historis, dan administratif oleh tim ahli.

“Ini bukan hanya tentang NU, tapi tentang bangsa. Beliau adalah simbol Islam moderat, nasionalisme, dan perjuangan yang menyatu dalam satu pribadi. Mari kita doakan, semoga beliau benar-benar diakui negara,” kata KH Asep.

Masyarakat luas, khususnya warga Nahdliyin, diimbau untuk terus mengawal dan mendukung proses ini, agar nilai-nilai perjuangan KH Yusuf Hasyim bisa menjadi inspirasi lintas generasi, dan keteladanannya dikenang dalam narasi besar perjalanan bangsa Indonesia.(red.a)

© Copyright 2022 - REPORTER.WEB.ID | Jaringan Berita Reporter Hari Ini