Breaking News

3 Isu yang Bikin Panas Debat Gibran Vs Mahfud soal IKN

 


Jakarta,   reporter.web.id    - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 presiden Mahfud Md dan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabumi Raka berdebat soal proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Gibran membuka pembicaraan dengan menyebut IKN penting untuk membuka titik perekonomian baru.

Menurutnya IKN juga penting untuk pemerataan dan menyatakan Indonesia tidak boleh Jawa sentris lagi. Sementara itu, Mahfud menyinggung soal investor di IKN yang belum juga tampak. Berikut rangkuman debat keduanya.

1. Gibran Sebut Banyak Gagal Paham Soal IKN

Gibran mengatakan, pemerataan pembangunan dan investasi menjadi hal yang wajib dilakukan, salah satunya proyek IKN. Proyek ini, kata dia, bisa membuka akses konektivitas dan lapangan kerja bagi masyarakat.

Sayangnya ia menyebut banyak yang gagal paham soal pembangunan IKN. Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini menyebut pembangunan IKN hanya memakan APBN 20%.


"Contohnya IKN, banyak yang gagal paham, tidak 100% menggunakan APBN. Yang digunakan hanya 20%, sisanya hanya investasi swasta, dan investasi dari luar negeri. Ini yang banyak yang gagal paham," katanya dalam Debat Kedua Cawapres Pemilu 2024 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, dikutip Sabtu (22/12/2023).

2. Mahfud Tergelitik Anggaran APBN untuk IKN, Sebut Belum Ada Investor

Mahfud menyatakan setuju untuk melanjutkan proyek IKN sebagai warisan Presiden Jokowi. Namun ia mengaku tergelitik dengan anggaran IKN yang sebesar 20%.

"Pak Gibran, saya sangat tertarik ke IKN dan harus kita lanjutkan sebagai warisan dari Pak Jokowi. Tapi tadi saya tergelitik, anggaran untuk IKN itu hanya 20% dari APBN dan sisanya dari investor," sebutnya.

Padahal, Mahfud menyebut belum ada satu pun investor yang masuk ke IKN. Mahfud lalu meminta Gibran menyebutkan nama investor jika ada.

"Sejauh yang kita baca, sampai sekarang belum ada 1 pun investor yang masuk ke sana. Kalau ada sebutkan misalnya dua atau satu investor mana yang sudah masuk ke sana," pintanya.

Mahfud malah mendengar ada ratusan ribu hektare lahan di sekitar IKN yang sudah dikuasai oleh pengusaha. Ia menegaskan pembangunan IKN seharusnya memang dari Investor.

Nyatanya, kata dia, pembangunan IKN yang saat ini dilakukan masih menggunakan APBN. "IKN harus diteruskan tetapi pendanaannya harus disesuaikan dengan semula, mengundang investor. Tapi sekarang ini yang sudah jadi itu semuanya dari APBN sehingga dibutuhkan langkah-langkah perbaikan agar warisan baik Presiden Jokowi ini bisa kita lanjutkan," jelasnya.

3. Gibran Minta Mahfud Googling soal Investor IKN

Menanggapi permintaan Mahfud, Gibran lantas memintanya untuk melakukan pencarian di Google. Ia menyebut saat ini sudah banyak investor yang menanamkan modal di IKN, seperti Agung Sedayu Group dan Mayapada.

"Dan untuk menanggapi prof Mahfud, pulang debat bisa di-Google sudah banyak yang masuk, Mayapada, Agung Sedayu. Dan nanti tambah lagi mungkin setelah Pilpres karena mereka akan wait and see melihat stabilitas politik di Indonesia," pungkasnya.(red.tim)


© Copyright 2022 - REPORTER.WEB.ID | Jaringan Berita Reporter Hari Ini