Breaking News

Festival Wayang untuk Pelajar, Cara Pendidik di Kediri Lestarikan Masterpice Seni Budaya Jawa

 


KEDIRI,   reporter.web.id    - Sekolah Alam Ramadhani di Jl Supit Urang Kota  Kediri  menggelar Festival Wayang Ramadhani. Kegiatan yang diikuti para siswa ini berlangsung semarak, Sabtu (11/11/2023).

Para siswa menyambut kegiatan ini dengan antusias karena terlibat di semua acara. Di antaranya, karnaval wayang, pertunjukan wayang kupu-kupu oleh anak-anak berkebutuhan khusus hingga tampilan dalang cilik Ki Madjid Panjalu. 


Ulya, Kepala Sekolah Alam Ramadhani menjelaskan, kebudayaan Jawa mulai terkikis oleh budaya modern. Sehingga diupayakan untuk kembali mengenalkan budaya Jawa sejak usia dini melalui Festival Wayang Ramadhani.

Sementara kegiatan karnaval wayang diikuti anak-anak yang mengenakan pakaian tradisional. Dimulai dari Sekolah Alam Ramadhani Jl Supit Urang, kirab mengitari kawasan Mojoroto utara dan kembali ke sekolah.

Setiap siswa membawa wayangnya masing-masing. Ada yang membawa tokoh pewayangan serta wayang hewan hingga superhero yang terbuat dari kertas. “Wayang-wayang yang dibawa anak-anak ini koleksi sekolah serta koleksi siswa," jelasnya. 

Kegiatan karnaval wayang untuk mengenalkan wayang sejak usia dini kepada anak-anak supaya menyukai wayang. Sehingga budaya wayang ini bisa dilestarikan, tidak sampai punah.  

Sementara kegiatan pagelaran wayang kupu-kupu menampilkan anak-anak yang berkebutuhan khusus dengan kisah kupu-kupu dan bunga. 

Ada yang membacakan cerita, anak lainnya memerankan berbagai warna kupu-kupu yang berinteraksi dengan bunga, dibantu sejumlah guru yang bertopengkan bunga. 


Pertunjukan itu untuk membekali anak-anak berkebutuhan khusus berekspresi dan percaya diri. Sehingga siswa bisa diapresiasi dan diterimal masyarakat dalam posisi yang setara. 

“Menggambarkan anak berkebutuhan khusus yang bagaimanapun bentuknya dari Allah, harus kita terima apa adanya. Apapun warnanya kita bisa kolaborasi bersama. Bagaimana kita bisa hidup harmonis dan bahagia,” ujarnya. 

Sementara  Ki Madjid Panjalu, dalang cilik tampil dalam pagelaran wayang ‘Gemati Marang Bumi’. Kisah ini menggambarkan upaya Hanoman menghalau Rahwana yang hendak merusak lingkungan. “Pesannya supaya masyarakat ikut menjaga lingkungan,” ujar Madjid. 

Dalang cilik ini telah mempersiapkan pertunjukan ‘Gemati Marang Bumi’ selama sepekan dengan belajar menyelaraskan gerakan wayang dengan gamelan. 

Festival Wayang Ramadhani digelar Sekolah Alam Ramadhani berkolaborasi bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri serta Sanggar Gumilang SMPN 8 Kota Kediri dan Sanggar Wasesa. 

Memeriahkan kegiatan ini juga digelar  Workshop Mendalang, Pentas Wayang Kulit dengan lakon Wahyu Cakraningrat, dalang: Ki Grendy dari Sanggar Gumilang SMPN 8 Kota Kediri, Pentas Wayang Kulit-Wongtuwane Ramadhani, Pidato Kebudayaan oleh Ki Catur Nugroho, dosen ISI Solo dan Pentas Wayang Kulit, lakon: Wong Agung Jayadimurti, dalang: Ki Doni Santoso dari Sanggar Wasesa.(red.al)



© Copyright 2022 - REPORTER.WEB.ID | Jaringan Berita Reporter Hari Ini