Jakarta, reporter.web.id - Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan menjawab soal program pemerintahan sebelumnya akan diteruskan atau tidak jika ia terpilih sebagai presiden. Anies ingin pemilik tanah yang terdampak pembangunan tol akan tercatat sebagai investor.
"Membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar. Jadi yang besar tidak usah khawatir karena nggak akan dimusuhin, tapi yang kecil diberikan kesempatan untuk besar. Dan itulah kebijakan yang dilakukan AMIN," kata Anies dalam sambutannya di Bimtek Partai NasDem, Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat, Minggu (12/11/2023).Ia lantas menjawab soal pertanyaan banyak pihak jika dirinya dan Muhaimin Iskandar menjadi pemimpin bangsa apakah agenda sebelumnya akan diteruskan. Anies mengembalikan hal itu ke prinsip yang dipegang.
"Jadi kalau ke depan, ke depan, banyak yang bertanya apakah kebijakan a,b,c,d,e akan diteruskan? maka jawabannya sederhana kita punya filosofi keadilan, diterjemahkan dalam membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar," ujar Anies.
Menurutnya hal itu termasuk soal infrastruktur. Ia menjawab soal apakah pembangunan jalan tol dilanjutkan oleh Koalisi Perubahan.
"Semua kebijakan-kebijakan harus berjalan dengan itu. Jadi, kalau kita membangun, saya bikin ilustrasi kemarin, membangun jalan tol misalnya. Banyak pernyataan "Pak jalan tol diteruskan tidak?" sambungnya.
Ia menyebut permasalahannya bukan diteruskan atau tidak tetapi apakah kebijakan yang dilakukan bisa berdampak positif bagi warga. Ia menyinggung soal jalan tol yang habis kebermanfaatannya jika ganti rugi sudah dilakukan.
"Pertanyaan, bagaimana bila warga pemilik tanah-tanah sepanjang jalan tol, itu bukan tanahnya dijual tapi tanahnya dimasukkan ke dalam bagian dari investasi dan dia dicatat sebagai investor juga di dalam jalan tol itu. Jadi selama jalan tol itu ada maka keuntungan yang didapat di jalan tol juga diterima oleh pemilik tanah yang sudah beregenerasi di tempat lain," ujarnya.
Menurut Anies itu yang ingin dijalankan oleh pihaknya. Ia ingin pembangunan diteruskan dan memberi manfaat yang luas bagi rakyat.
"Itu yang kami maksud membesarkan yang kecil. Jadi yang kecil dapat. Problem kita seringkali yang penting jalan, tidak tanya siapa dapat apa, berapa besar, kapan, di mana, padahal itulah pertanyaan dasar soal kebijakan pembangunan," pungkasnya.(red.al)
Social Header