SURABAYA,   reporter.web.id     - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melepas 30 santri penerima program Beasiswa Santri Pondok Pesantren (BSPP) Angkatan III Tahun 2023 ke Universitas Al Azhar Kairo, Mesir di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jum'at (10/11/2023). 

Ke-30 orang mahasiwa ini berasal dari 19 Pondok Pesantren yang tersebar di 16 Kab/Kota di seluruh Jawa Timur. Prosesi pelepasan diawali dengan penandatanganan secara simbolis Surat Pernyataan Peserta BSPP 2023 Universitas Al-Azhar Kairo antara Ketua LPPD Jatim Prof Abdul Halim Soebahar dengan perwakilan penerima beasiswa. Dilanjutkan pembacaan Surat Pernyataan Peserta BSPP 2023 Universitas Al-Azhar Kairo.

Gubernur Khofifah berpesan kepada 30 santri penerima beasiswa untuk membawa pesan Grand Syaikh Al Azhar tentang perdamaian. Karena Grand Syaikh menginginkan perdamaian di seluruh dunia dan meminta untuk menghentikan segala bentuk konflik. 


"Kepada anak-anakku yang akan studi di Al Azhar Kairo, semoga berangkat sehat, kembali sehat. Berangkat posisinya akan mencari ilmu, maka ketika pulang mudah-mudahan ilmunya akan bertambah banyak, luas, dalam, dan manfaat barokah," imbuhnya.

Khofifah yakin, mahasiswa asal Indonesia terutama Jatim akan mudah diterima bila akan mencari ilmu pada beberapa Syaikh di Mesir. Karena banyak Syaikh dari Mesir yang punya jejaring cukup bagus dengan Indonesia terutama dengan Jawa Timur.


Gubernur Khofifah mengaku mendapat informasi kalau banyak mahasiswa Indonesia yang berprestasi di Mesir. Untuk itu ia berpesan agar mahasiswa tersebut memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan untuk mencari ilmu di Mesir.

"Sangat banyak dzuriyah bahkan dzuriyah Rasulullah SAW di Mesir. Tidak akan habis kalau kita ingin belajar dari satu syaikh ke syaikh yang lain, baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat," jelasnya.

"Artinya  kalau mencari sumber keberkahan di Mesir, ini luar biasa sekali. Oleh karena itu mudah-mudahan yang akan berangkat ke Mesir ketika pulang akan menjadi ulama-ulama yang luar biasa kedalaman ilmunya," tambah Khofifah.

Khofifah lantas bercerita saat ia bertemu dengan Grand Syaikh Al Azhar di Mesir tahun lalu. Di pintu masuk terdapat tulisan yang berbunyi 'Kalau kita ingin menguasai dunia maka kuasailah dengan ilmu, kalau kita ingin bahagia di akhirat maka dengan ilmu, dan ketika kita ingin menguasai keduanya juga capailah dengan ilmu'.


"Kami bertemu beliau untuk meminta tambahan kuota beasiswa untuk mahasiswa yang studi di Al Azhar dari 30 kami meminta menjadi 50. Hal ini kemudian dikomunikasikan dengan Kementerian Agama karena ada kuota yang bisa menggunakan kuota Kementerian Agama," katanya.

Pertemuan dengan Grand Syaikh tersebut, kata Khofifah, berlangsung penuh kehangatan. Bahkan, Grand Syaikh memberikan 8 buah buku karyanya. Grand Syaikh juga mempersilakan untuk diterjemahkan, diproduksi, didistribusikan bahkan dijual.

"Yang terkahir ini saya tidak berani. Begitu percayanya beliau dengan kita orang Indonesia khususnya Jawa Timur. Bagaimana kami sowan dan beliau mau menerima dan memberikan kepercayaan yang luar biasa," katanya.

Gubernur Khofifah pun mendorong para mahasiswa untuk terus mengembangkan keilmuan di bidang digital innovation dan ldigital future. Apalagi, dua perguruan tinggi terkemuka di dunia akan membuka kampusnya di Jatim.

Yakni King's College London (KCL) akan membuka program studi untuk Digital Economy, dan dilanjutkan prodi Digital Future di Januari 2025 mendatang di KEK Singhasari. Sedangkan, Western Sydney University (WSU) juga akan membuka program perkuliahan terkait digital innovation pada September 2024 mendatang di Surabaya. 


"Kami bertemu beliau untuk meminta tambahan kuota beasiswa untuk mahasiswa yang studi di Al Azhar dari 30 kami meminta menjadi 50. Hal ini kemudian dikomunikasikan dengan Kementerian Agama karena ada kuota yang bisa menggunakan kuota Kementerian Agama," katanya.

Pertemuan dengan Grand Syaikh tersebut, kata Khofifah, berlangsung penuh kehangatan. Bahkan, Grand Syaikh memberikan 8 buah buku karyanya. Grand Syaikh juga mempersilakan untuk diterjemahkan, diproduksi, didistribusikan bahkan dijual.

"Yang terkahir ini saya tidak berani. Begitu percayanya beliau dengan kita orang Indonesia khususnya Jawa Timur. Bagaimana kami sowan dan beliau mau menerima dan memberikan kepercayaan yang luar biasa," katanya.

Gubernur Khofifah pun mendorong para mahasiswa untuk terus mengembangkan keilmuan di bidang digital innovation dan ldigital future. Apalagi, dua perguruan tinggi terkemuka di dunia akan membuka kampusnya di Jatim.

Yakni King's College London (KCL) akan membuka program studi untuk Digital Economy, dan dilanjutkan prodi Digital Future di Januari 2025 mendatang di KEK Singhasari. Sedangkan, Western Sydney University (WSU) juga akan membuka program perkuliahan terkait digital innovation pada September 2024 mendatang di Surabaya. 


"Karena ada ilmu yang kita butuh percepatan antara lain digital innovation yang disiapkan WSU dan digital future yang disiapkan KCL. Kalau S1-nya di Mesir, mungkin bisa mengambil S2 di KCL di KEK Singhasari," katanya.

"Artinya ilmu yang didapatkan selama di Mesir bila dikolaborasikan dengan digital innovation dan digital future tentunya ini luar biasa sekali. Untuk itu tetaplah memberikan yang terbaik kepada proses pendidikan yang akan didapatkan selama di Mesir, tapi bahwa dunia itu membutuhkan digital innovation dan digital future," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Jatim, Prof. Dr. H. Abdul Halim Soebahar, M.A. mengatakan bahwa angkatan ini merupakan angkatan ketiga.


"Studi di luar negeri itu prosesnya sangat berliku. Kami semua tidak akan mampu memberangkatkan para mahasiswa ini, kalau tidak dikawal oleh ibu Gubernur secara langsung," ungkapnya. 

Bahkan, ia menyebut bahwa perhatian Gubernur Khofifah ini seringkali membuat iri pondok pesantren yang ada di provinsi lainnya. Oleh sebab itu, ia juga menaruh harapan besar agar ke-30 mahasiswa yang akan diberangkatkan ke Kairo pada 16 November mendatang, bisa menimba ilmu sebaik-baiknya. 

"Khusus kepada adik-adik yang akan berangkat ke Kairo, untuk bisa belajar dengan baik karena anda ini adalah duta-duta dari Pondok Pesantren di Jawa Timur," pesannya.(red.al)