JAWA TIMUR,  reporter.web.id  - Pemprov Jatim serius menangani isu perundungan (bullying) yang terjadi di lingkungan sekolah.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, saat memperingati Maulid Nabi Mohammad SAW di Ponpes Al Azhar Tulungagung.

Emil mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan kependudukan (P3AK) untuk membuat rumusan penanganan perundungan ini.


"Kebetulan Kepala Dinas P3AK ini mantan kepala sekolah. Beliau doktor, kami berikan tantangan untuk menangani ini," ujar Emil. 

Emil pun menyebut satu kasus dugaan perundungan yang terjadi di Jawa Timur. 

Mantan Bupati Trenggalek ini pun meminta para pihak terkait menangani kasus perundungan ini dengan transparan. 

Selain itu harus ada rumusan tindakan penghapusan perundungan dari lingkungan sekolah.

"Coba bagaimana ada satu format untuk memberikan perlindungan pada anak. Yang paling penting adalah komunikasi anak dan orang tua," tegas Emil. 

Anak-anak diminta untuk tidak memendam masalahnya di sekolah.


Banyak kasus anak tidak bercerita kepada orang tuanya jika sudah menjadi korban perundungan di sekolah

Demikian juga sebaliknya, penting bagi orang tua untuk mencari tahu bagaimana kondisi anaknya di sekolah. 

"Bullying sering terjadi di lokasi yang tidak dilihat oleh guru. Karena dalam satu kelas ada 30-40 siswa, tidak mungkin guru mengikuti satu per satu," tegasnya. 

Meski demikian, lanjut Emil guru juga harus tetap jeli munculnya potensi perundungan. 

Namun lagi-lagi Emil menekankan komunikasi orang tua dengan anak. 

"Bullying adalah masalah kita bersama. Saya juga punya anak, saya juga takut sekali jika sampai terjadi hal seperti itu kepada anak-anak," pungkas Emil. (read.al)