Jakarta
, reporter.web.id - Kebakaran terjadi di TPA Rawa Kucing, Tangerang, pada Jumat (20/10). Hingga malam, 450 petugas gabungan dari BPBD, DLH, PUPR, Disbudpar dan juga Satpol PP dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api.

Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Mualim mengungkapkan setelah kebakaran terjadi, Pemkot segera menurunkan tim. Kebakaran terjadi pukul 14.000 WIB dan belum bisa dipadamkan hingga malam hari.

"Begitu kebakaran terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, pemkot langsung menerjunkan tim agar proses pemadaman bisa segera padam, dan sampai malam ini (Jumat) petugas masih bertahan di lokasi untuk memadamkan kebakaran yang masih berlangsung," terang Mualim dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/10/2023).

Mualim menambahkan selain menerjunkan personil, Pemkot juga menurunkan sebanyak 24 mobil pemadam kebakaran, 20 mobil tangki pertamanan, 4 unit mobil tangki DLH dan juga mobil dari Perumda Tirta Benteng.

"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada AP 2 yang telah membantu memadamkan juga," sambungnya.

Mualim mengatakan selain upaya-upaya yang dilakukan tersebut, Pemkot Tangerang juga telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk meminta bantuan dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).

"Pak Wali juga sudah menghubungi pihak KLHK untuk meminta bantuan water bombing, agar bisa cepat dipadamkan," terangnya.

Mualim menjelaskan seluruh langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi meluasnya dampak kebakaran, terlebih TPA Rawa Kucing lokasinya tidak jauh dari Bandara Internasional Soekarno Hatta.
"Kekhawatiran itu ada, oleh karenanya kita terus berusaha maksimal untuk melakukan pemadaman," jelasnya.

"Tadi siang anginnya kan juga cukup kencang ya, makanya apinya cepat menjalar. Kalau nanti anginnya mengarah ke bandara ini yang kita khawatirkan," imbuh Mualim.

Sementara itu, Peneliti kebijakan publik IDP-LP Riko Noviantoro menegaskan keamanan bandara harus diprioritaskan, karena bandara menjadi potret keamanan nasional serta hal apapun yang terjadi di bandara, bisa menjadi isu regional bahkan global.

"Maka pemerintah pusat, daerah dan otoritas bandara perlu segera lakukan upaya memadamkan api," terangnya.

Riko melanjutkan persoalan kebakaran TPA bukanlah hal yang baru. Banyak lokasi TPA di berbagai daerah yang mengalami hal serupa akibat beberapa faktor. Mulai dari faktor eksternal suhu udara tinggi, hingga faktor internal terjadinya penumpukan gas metana yang mudah memicu kebakaran.

"Untuk itu di sejumlah negara telah mengubah pengelolaan sampah dengan berbagai pendekatan. Hal ini yang mulai perlu dilakukan pemerintah daerah, agar pengelolaan sampah tidak lagi berkonsep Open Dumping," tutup Riko.

(red.NR)