Breaking News

Prodamas Plus Award 2023: Dari Bank Sampah hingga Taman Kelurahan

 



 KEDIRI,   reporter.web.id  – Hari pertama masa penilaian prodamas Plus Award 2023 bergulir mulai kemarin. Sasarannya RT-RT finalis yang tersebar di tiga kecamatan.

Di Kecamatan Mojoroto, dewan juri yang terdiri dari tim Jawa Pos Radar Kediri dan Bagian Pemerintahan Pemkot Kediri melakukan penilaian di RT-RT Kelurahan Pojok. Kemudian di Kecamatan Kota di Kelurahan Ngronggo. Sedangkan yang di Kecamatan Pesantren giliran pertama adalah Kelurahan Tempurejo.

Salah satu yang dinilai adalah Lingkungan Kresek RT 11/RW 04 Kelurahan Tempurejo. Di sini yang ditonjolkan adalah bank sampah. “Warga di sini telah memiliki kesadaran memilah sampah sejak dari rumah,” ujar Ketua RT 11 M. Ali Faizin.

Dalam rembuk warga pun disepakati memanfaatkan dana prodamas untuk mendukung keberadaan bank sampah tersebut. Tahun ini dianggarkan Rp 3,5 juga untuk pengadaan 8 pasang tempat sampah organik dan non organik. Pengadaan serupa juga telah direalisasi pada prodamas 2021.

Tak hanya menyebabkan lingkungan RT bersih, Ali mengungkapkan, sampah yang biasa dibuang di Sungai Kresek pun banyak berkurang. Termasuk mereka yang biasa buang air besar (BAB) di sungai itu pun berangsur sirna. “Dengan program kawasan bersih, perlahan kesadaran masyarakat meningkat,” tuturnya.

Selain di RT 11/RW 4, tim juri juga menggali hasil kegiatan prodamas tahun lalu di RT 6/RW 2 dan RT 1/RW 2. Di kedua RT tersebut menonjolkan program infrastruktur.

Di RT 6/RW 2 Tempurejo misalnya. Mereka bersinergi dengan 21 RT lain dari kelurahan yang sama untuk membangun taman. Menurut Ketua RT 6 Muh. Zainul Fathoni, pembangunan tersebut merupakan program ruang terbuka hijau (RTH). Sehingga anggaran tidak hanya ditopang satu RT. “Namun dikerjakan bersama semua RT di Tempurejo,” jelasnya.

Kemudian, di RT 1/RW 2 Tempurejo, warganya mewujudkan proyek pembangunan trotoar. Panjangnya sekitar 413 meter dengan lebar 1 meter. Menurut Ketua RW 2 Muradi, keinginan warga membuat trotoar itu sejatinya sudah lama. Bahkan sempat terabaikan kala diusulkan di musrenbang. Sampai akhirya tahun lalu, dengan anggaran prodamas proyek itu menjadi prioritas dan terealisasi. “Sebelum ada trotoar sekaligus saluran ini, dahulu warga sini sering mengeluh. Banyak keluhan karena setiap musim hujan, airnya membeludak dan menggenang. Adaa yang sampai masuk rumah,” papar Muradi.(read.al)


© Copyright 2022 - REPORTER.WEB.ID | Jaringan Berita Reporter Hari Ini