KEDIRI, reporter.web.id - Polisi masih mengantisipasi kemungkinan aksi massa terkait tewas pemuda asal Trenggalek yang dikeroyok kelompok tak dikenal (4/10). Mereka melakukan penyekatan di titik-titik rawan. Terutama di pintu-pintu masuk Kediri.
Selain itu, polisi juga melakukan langkah antisipasi. Yaitu men-take down postingan bernada provokatif di media sosial.
“Kami juga memonitor postingan, seperti istilah hitamkan atau berupa ajakan provokatif lainnya,” terang Kasatintel Polres Kediri Kota AKP Agus Sutanto, yang dihubungi melalui pesan WhatsApp kemarin.
Kemarin malam misalnya, personil Polres Kediri Kota terlihat berjaga di beberapa titik. Seperti di area Bundaran Taman Sekartaji serta perbatasan. Tujuannya untuk menghalau bila ada aksi konvio dari luar kota.
“Yang mau masuk Kota Kediri di-back up oleh polres tetangga,” jelas pria yang akrab disapa Agus ini.
Selain itu, Agus juga menekankan akan terus melakukan komunikasi secara intens dengan perguruan PSHT. Salah satu caranya dengan memberikan imbauan agar warga perguruan tidak melakukan mobilisasi massa
“Percayakan penanganannya kepada pihak kepolisian. Bila ada informasi terkait kasus bisa disampaikan agar mempercepat pengungkapan pelaku,” pintanya.
Sementara itu, kesiagaan juga dilakukan Polres Kediri dan jajarannya. Penyekatan masih dilakukan. Meskipun situasinya lebih kondusif dibanding Jumat malam (6/10) lalu.
“Alhamdulillah tidak ditemukan rombongan konvoi oknum pesilat,” terang Kasat Samapta Polres Kediri AKP Agus Sudarjanto.
Agus menyebut hanya mendapati pengendara roda dua yang kendaraannya tidak standart. Walau demikian, pihaknya tetap lakukan pengamanan.(read.al)
Social Header