Yogyakarta, reporter.web.id -  PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) masih belum bisa memastikan pemicu anjloknya KA Argo Semeru yang kemudian terserempet KA Argo Wilis di kilometer 520 +4 Petak Jalan Sentolo, Wates, Kulon Progo, Selasa (17/10) kemarin.

"Kita akan investigasi (pemicu) bersama direktur keselamatan dan KNKT. Terlalu dini kalau menyampaikan penyebabnya, tapi memang salah satunya cuaca panas ini harus kita waspadai," kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo di lokasi, Rabu (18/10).

Menurut Didiek, bahan logam rel berpotensi memuai dan bertambah ukurannya karena cuaca panas.

"Rel kan ini kan dari besi itu yang mungkin kita harus (waspada)," katanya.

Namun, Manager Humas KAI DAOP 6 Yogyakarta Krisbiyantoro menyebut kondisi perlintasan normal sebelum dilalui KA Argo Semeru. Demikian pula kondisi kereta apinya.

"Karena KA Argo Semeru berangkat dari stasiun awal dan lepas dari Stasiun Yogyakarta pun kondisi normal, dan jalur juga normal tidak ada masalah," kata Kris di lokasi, Selasa (17/10) malam.

Kereta Api Argo Semeru relasi Surabaya-Jakarta anjlok dan terserempet Kereta Api Argo Wilis relasi Bandung-Jakarta di kilometer 520 +4 Petak Jalan Sentolo, Wates, Kulon Progo, Selasa (17/10).

Insiden ini menyebabkan puluhan penumpang mengalami luka-luka. Beberapa harus dilarikan dan dirawat di rumah sakit.

Seluruh gerbong Argo Semeru dan Argo Wilis yang anjlok telah berhasil dievakuasi sejak Ditjen Perkeretaapian dan PT KAI mengerahkan sejumlah alat beratnya.

(red.NR)