Breaking News

Kabupaten Kediri Bakal Panen Ribuan Hektare Padi Mulai November

 


KEDIRI,   reporter.web.id    - Hingga akhir Oktober ini harga beras masih terus tinggi. Meski demikian, pemkab optimistis harganya bisa mulai turun November nanti. Sebab, stok bisa melimpah setelah ribuan hektare tanaman padi dipanen serentak.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri Anang Widodo mengungkapkan, jelang akhir tahun 2023 panenan padi di Kabupaten Kediri akan semakin banyak. Oktober dan November akan menjadi puncaknya. “Oktober ini ada 2.452 hektare padi yang akan dipanen,” kata Anang sembari menyebut gabah kering yang dihasilkan bisa mencapai 15.116 ton.

Adapun November ini diprediksi akan lebih banyak lagi. Sedikitnya ada 3.007 hektare (ha) padi yang akan dipanen. Hasilnya, ada 18.543 ton gabah kering yang siap menyuplai pasar. Dari ribuan hektare tanaman yang dipanen, menurutnya paling banyak berasal dari Kandangan dan Plosoklaten.

“Jumlahnya memang tidak sebanyak panen raya di bulan Maret dan April lalu,” jelas Anang sembari menyebut stok gabah kering sebenarnya cukup jika semuanya untuk memenuhi kebutuhan warga Kabupaten Kediri.

Jika stok beras tersebut tidak keluar daerah, dia optimistis stok bisa melimpah dan harga turun. “Semoga harga beras di pasar dapat terus ditekan jelang Nataru (perayaan Natal dan tahun baru, Red),” harapnya.

Terpisah, Kabid Ketersediaan Distribusi dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri Arbai menyebut, hingga kemarin harga beras di pasar masih tinggi. Terutama untuk beras jenis premium yang mencapai Rp 13.900 per kilogram (kg). Sedangkan beras premium sempat turun hingga menjadi Rp 11.500 per kg.

Seperti halnya Anang, Arbai menyebut pihaknya berupaya keras untuk menurunkan harga beras jelang Nataru. Beberapa upaya sudah dilakukan, di antaranya menggelar pasar murah dan bantuan pangan. Sayangnya, kedua cara tersebut masih saja gagal menurunkan harga beras. “Semoga (dengan adanya panen, Red) harga beras bisa turun jelang Nataru,” harapnya.

Sementara itu, tidak hanya Pemkab Kediri yang berusaha keras menurunkan harga beras. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri M. Ridwan menyebut harga beras di pasar sudah berangsur stabil. Yang sebelumnya menyentuh Rp 14 ribu per kg, kini menjadi Rp 13 ribuan. “Minggu-minggu kemarin kita sudah terus-terusan intervensi. Mungkin untuk minggu ini akan kita evaluasi,” kata Ridwan tentang program penurunan harga beras.

Evaluasi sekaligus untuk merencanakan kebijakan selanjutnya. Termasuk menimbang permintaan bahan pokok yang masih tetap tinggi. “Jika dirasa masih perlu (intervensi), akan kami lanjutkan lagi,” lanjutnya tentang program bantuan pangan yang dikucurkan.

Diakui Ridwan, masyarakat sangat terbantu dengan dikucurkannya beras murah. Dia memastikan November nanti akan kembali ada bantuan pangan yang didistribusikan. “Semoga di awal November ini segera digulirkan. Mudah-mudahan untuk Desember bisa benar-benar terwujud di akhir tahun ini,” harapnya.(read.al)
© Copyright 2022 - REPORTER.WEB.ID | Jaringan Berita Reporter Hari Ini