Breaking News

Erick Thohir Usai Temui Xi Jinping: Stok Beras Bulog Jadi 2,5 Juta Ton



Jakarta, reporter.web.id -  Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Menko Marves Ad Interim Erick Thohir mengklaim Presiden China Xi Jinping berkomitmen untuk menggelontorkan beras 1 juta ton kepada Indonesia.

Komitmen disampaikan Xi Jinping saat bertemu dengan dirinya, Presiden Jokowi dan sejumlah pejabat Indonesia di Beijing pada Selasa (17/10) kemarin.

Gelontoran beras diberikan untuk membantu Indonesia dalam menghadapi El Nino.

Klaim itu disampaikan Erick melalui akun Instagramnya @erickthohir, Selasa.

"Sejalan dengan permintaan Indonesia, Presiden Xi Jinping berkomitmen memenuhi kebutuhan 1 juta ton beras, di mana 500 ribu beras ton beras dalam waktu segera. Sehingga cadangan stok beras Bulog akan meningkat menjadi 2,5 juta ton," katanya di akun Instagram @erickthohir, Selasa (17/10).

Selain bersepakat soal beras, Erick menyebut Indonesia mendorong kerja sama peningkatan perdagangan dengan China. Ini akan dilakukan melalui beberapa upaya, seperti perluasan akses pasar produk pertanian dan perikanan Indonesia di Negeri Tirai Bambu.

Presiden Jokowi menyebut cadangan beras pemerintah di gudang Bulog mulai tiris. Oleh karena itu, impor beras hingga akhir tahun tak terelakkan.

Jokowi menegaskan impor dilakukan karena produksi beras di tanah air berkurang lantaran kemarau panjang di masa El Nino.

"Memang masih kurang (beras), sehingga dari stok yang ada di Bulog saat ini 1,7 juta ton, masih menambah lagi, sampai akhir tahun kira-kira 1,5 juta ton," kata Jokowi di Subang, Jawa Barat, Minggu (8/10).

Di tengah kondisi itu, Dirut Bulog Budi Waseso menyebut bahwa China berkomitmen menggelontorkan 1 juta ton beras demi membantu Indonesia.

"Kemarin Presiden (Jokowi) dengan Presiden China (Xi Jinping) sudah berbicara dan dari China itu siap membantu Indonesia di kala Indonesia membutuhkan. China siap membantu sebanyak 1 juta ton (beras)," kata Budi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (12/10).

Komitmen itu memberi angin segar kepada Indonesia. Terlebih, India yang merupakan salah satu pemasok utama beras ke Indonesia tengah menutup ekspornya.

"Saya sampaikan kita harus sering berterima kasih bahwa ada negara yang masih menyediakan dan mau mengekspor berasnya untuk kepentingan Indonesia. Memang India masih menutup ekspornya, jadi kita tidak dapat dari India," tandasnya.

(red.NR)

© Copyright 2022 - REPORTER.WEB.ID | Jaringan Berita Reporter Hari Ini