Probolinggo, reporter.web.id - Ratusan hektare area Padang Savana atau Bukit Teletubbies yang terbakar gegara flare prewedding kembali menghijau. Pulihnya area tersebut turut memulihkan kunjungan wisata dan ekonomi para pelaku wisata di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo melalui pintu masuk wilayah Kabupaten Probolinggo tercatat meningkat dibandingkan awal Bromo dibuka setelah kebakaran. Tidak hanya wisatawan lokal, sejumlah wisatawan mancanegara juga terlihat datang.Secara otomatis, kunjungan wisatawan yang meningkat ini berdampak positif bagi para pelaku wisata yang menggantungkan hidup pada TNBTS. Perekonomian warga pun berangsur-angsur pulih.
Janet van Dijk, salah satu wisatawan asing yang mengaku baru pertama kali ini berkunjung ke Gunung Bromo mengaku panorama Gunung Bromo membuatnya begitu terkesima.
Wisatawan asal Belanda yang sudah sepekan berada di Indonesia itu menyatakan dalam Bahasa Belanda bahwa dirinya sangat menyukai alam Indonesia. Salah satunya adalah Gunung Bromo.
"Saya menyempatkan berkunjung ke Bromo, ini pertama kali saya mengunjungi Gunung Bromo dan pemandangan Bromo sungguh indah. Orang-orangnya (warga Tengger) juga sangat ramah," kata Janet, Senin (23/10/2023).
Sementara itu PLT Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Wisata (Dispora) Kabupaten Probolinggo Bambang Heri Wahyudi mengatakan bahwa peningkatan kunjungan wisatawan itu sudah terjadi sejak 2 pekan terakhir. Tapi sekarang ini belum masuk high season.
"High season itu sekitar Bulan Desember 2023 hingga Januari 2024 nanti. Untuk saat ini (area terbakar) sudah kembali hijau dengan proses alam karena angin kencang yang membawa air dan embun," ungkap Heri.
Setelah Gunung Bromo kembali pulih, Heri menegaskan bahwa Pemkab Probolinggo bersama Balai Besar TNBTS mengimbau ke seluruh pelaku jasa usaha wisata agar selalu memberikan arahan dan imbauan kepada pengunjung.
"Tujuannya agar tidak melakukan aktifitas yang berbahaya di area TNBTS sehingga kejadian serupa (Akibat flare prewedding) tidak terulang. Kami meminta pengunjung turut menjaga kelestarian alam Gunung Bromo," katanya.(read.al)
"High season itu sekitar Bulan Desember 2023 hingga Januari 2024 nanti. Untuk saat ini (area terbakar) sudah kembali hijau dengan proses alam karena angin kencang yang membawa air dan embun," ungkap Heri.
Setelah Gunung Bromo kembali pulih, Heri menegaskan bahwa Pemkab Probolinggo bersama Balai Besar TNBTS mengimbau ke seluruh pelaku jasa usaha wisata agar selalu memberikan arahan dan imbauan kepada pengunjung.
"Tujuannya agar tidak melakukan aktifitas yang berbahaya di area TNBTS sehingga kejadian serupa (Akibat flare prewedding) tidak terulang. Kami meminta pengunjung turut menjaga kelestarian alam Gunung Bromo," katanya.(read.al)
Social Header