Breaking News

Sumbang 49% Produksi, Jawa Timur Jadi Lumbung Gula Nasional

  


Malang,  reporter.web.id - Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian (Kementan) pada 2022, produksi gula di Jawa Timur mencapai 49,55 persen atau sebanyak 1,19 juta ton dari total produksi gula nasional di angka 2,4 juta ton. Dengan catatan itu, Jawa Timur menjadi lumbung gula nasional.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, mengatakan, pihaknya selaku anggota holding Pupuk Indonesia melanjutkan tren positif program Makmur untuk mempertahankan posisi Jawa Timur sebagai lumbung gula nasional. Salah satu upaya yang dilakukan yakni berkolaborasi dengan Pabrik Gula (PG) Rajawali I.

Dwi menyebutkan, Kabupaten Malang merupakan salah satu lumbung gula di Jawa Timur. Melalui program Makmur, komoditas diharapkan mampu berkontribusi positif terhadap peningkatan produktivitas gula nasional.

"Dampak positif lainnya dari peningkatan hasil panen ini, pendapatan petani pun turut bertambah menjadi Rp105 juta untuk setiap hektarnya, dari sebelumnya hanya memperoleh Rp96 juta. Artinya ada peningkatan pendapatan sebesar Rp9 juta per Hektare," katanya saat menghadiri Panen dan Tanam Tebu Program Makmur Kolaborasi ID FOOD dan Pupuk Indonesia, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat 29 September 2023.

Dwi menyampaikan, hasil panen program Makmur musim tanam 2022-2023 ini mampu mencapai 112 ton per Hektare (Ha). Hasil panen itu meningkat sekitar 9,4 persen dibandingkan produktivitas petani tebu sebelumnya, yaitu hanya 102,4 ton/Ha.

Program Makmur di lahan seluas 99 ribu Ha


Pada tahun ini Petrokimia Gresik mendapatkan amanah untuk menjalankan Program Makmur di lahan seluas 99 ribu Ha dengan berbagai komoditas. Per Agustus 2023 kemarin, Petrokimia Gresik telah merealisasikan program Makmur seluas 102.589 hektare (ha), atau 104 persen dari target.

Sedangkan khusus pada komoditas tebu, telah terealisasi di lahan seluas 35.481 Ha. Realisasi tersebut salah satunya berhasil dicapai melalui kerjasama dengan PG Rajawali I di Kabupaten Malang ini.

Selain PG Rajawali I, berhasilnya program Makmur di Malang ini juga hasil kolaborasi dengan sejumlah stakeholder penting lain, seperti Pemerintah Kabupaten Malang, Bank BNI, Bank Jateng, BTN, serta pihak terkait lainnya.

Dengan demikian, program Makmur ini menjadi kolaborasi di antara perusahaan BUMN, sekaligus ekosistem yang saling terintegrasi dan berkelanjutan dengan melibatkan stakeholder pada hulu dan hilir bidang usaha pertanian.

Dalam program ini, Petrokimia Gresik bertugas menjamin pasokan pupuk komersil dan melakukan pendampingan budi daya mulai dari layanan Mobil Uji Tanah, hingga penyediaan pestisida untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman bekerja sama dengan anak perusahaan Petrokimia Gresik.

"Sebagai bagian dari Pupuk Indonesia dan BUMN, Petrokimia Gresik akan terus mendukung peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani, salah satunya melalui Program Makmur ini," ujar Dwi Satriyo. (read.al)

© Copyright 2022 - REPORTER.WEB.ID | Jaringan Berita Reporter Hari Ini