Surabaya, reporter.web.id – Suara pemilih dari masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur cukup berpengaruh untuk kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2024 mendatang.
Namun demikian, para pemilih nahdliyyin di Jawa Timur belum menentukan pilihan mereka mengarah kepada siapa untuk memilih calon presiden dan calon wakil presiden.
Sebagaimana disampaikan oleh Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim KH Marzuqi Mustamar tidak bisa menjamin ke arah mana suara pemilih nahdliyyin di Jatim akan berlabuh.
Sementara itu, pihaknya secara struktural wilayah pejabat ormas terbesar di Indonesia tersebut mengikuti arahan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
“Garisnya mengikuti petunjuk PBNU untuk kepentingan NU nasional. Tapi di lain itu, ada kyai-kyai non struktural,” jelasnya kepada media.
Pihaknya mengaku bahwa tidak semua tokoh dan warga NU terikat secara struktural. Masih banyak warga nahdliyyin yang memiliki basis kultural dan tidak terikat secara struktural.
“Ada yang punya majlis, pimpinan thoriqoh, ada yang pimpinan pondok, ning-ning, gus-gus, biasa jadi mubaligh mubalighoh dan ceramah,” beber pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang itu.
Menurutnya, sangat sulit untuk mengondisikan atau mengarahkan tokoh-tokoh NU yang memiliki basis kultural, karena memiliki pengaruh tersendiri.
“Nah, yang begitu itu tentu secara keorganisasian sulit NU mengharuskan mereka bersikap A atau B,” jelas KH Marzuqi Mustamar. (read.al)
Social Header