reporter.web.id - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengungkapkan, kasus perundungan pada siswa masih marak ditemukan dan sebagian besar terjadi pada siswa SD dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Menanggapi hal itu, Dinas Pendidikan Kota Kediri menggelar Workshop Program Pencegahan Bullying, Korupsi serta Penanaman Karakter di Sekolah Dasar.
Kegiatan ini bekerjasama dengan Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri, Rabu (20/9/2023).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Anang Kurniawan menjelaskan, tujuan workshop yang diikuti guru SD Negeri dan Swasta se-Kota Kediri untuk menciptakan aksi nyata menekan kasus perundungan di kalangan siswa SD.
“Upaya ini sudah kita canangkan sejak lama, kemudian kita bentuk tim di masing-masing sekolah untuk pencegahan bullying, korupsi dan pendidikan karakter di sekolah,” jelasnya.
Selama ini laporan kasus bullying siswa SD di Kota Kediri telah diselesaikan dengan baik oleh pihak sekolah.
Kepada pihak sekolahdiminta agar cepat tanggap dalam menangani kasus perundungan, mulai dari pemeriksaan awal hingga pengambilan keputusan.
“Kalau ada gejala bullying di sekolah, kami minta untuk segera diselesaikan. Jangan sampai lama penyelesaiannya. Kami minta sekolah lebih peduli dan peka terhadap indikasi bullying jangan sampai terjadi,” tegasnya.
Diharapkan tenaga pendidik bisa memahami materi yang disampaikan para narasumber sehingga bisa menjadi ujung tombak dalam penghapusan kasus perundungan dan bibit-bibit korupsi di sekolah.
“Kami sangat mendukung program Mas Mendikbud untuk menghapus bullying di sekolah, dan harapan kami khususnya di Kota Kediri zero kasus bullying,” harapnya.(read.al)
Social Header