Breaking News

Walikota Blitar Tak Menyangka Samanhudi Terlibat Perampokan

  


Surabaya, reporter.com - Santoso mengaku tak menyangka bahwa Samanhudi Terlibat dalam perampokan rumah dinas yang dia tempati sebagai walikota Blitar. Hal itu dia utarakan saat menjadi saksi dalam persidangan kasus perampokan dengan Terdakwa mantan walikota Blitar Samanhudi, Selasa (8/8/2023).


Dikatakan Santoso, dia tak pernah menaruh curiga kepada siapapun di sekitarnya, apalagi pada Terdakwa.


“Saya tidak tahu kalau ada kaitan dengan terdakwa (Samanhudi) dengan peristiwa itu. Kalau sekarang dengan terkuaknya peristiwa ini akhirnya saya tahu, kalau awalnya menduga pun tidak,” katanya.


Santoso pun menceritakan tentang karir politiknya. Menurutnya, saat ada pemilihan tahun 2021, ia mengaku secara politis tidak pernah menganggap Samanhudi sebagai lawan.


Bahkan, ia bermitra dengan putra Samanhudi. Meski, ia mengetahui Samanhudi sudah berada di Lapas Kelas 1 Surabaya sebagai narapidana tindak pidana korupsi.


Namun, ketika disinggung perihal adanya brankas dalam kamar Samanhudi sata menjabat, Santoso mengaku tak tahu sama sekali. Begitu juga saat ia menempati rumah dinas hingga perampokan itu berlangsung.


“Saat saya menempati rumah dinas, saya tidak tahu di dalam ada brankas. Malah pada saat saya bersih-bersih di lingkungan rumah dinas ada di salah satu ruang, tempatnya Satpol PP ada brankas setinggi 1,5 meter, tetapi saya tidak tahu isinya maupun nomer kodenya dan saya tidak pernah membukanya,” terangnya.


Santoso bercerita bagaimana dia mengenal Terdakwa hingga menjadi partner dalam memimpin kota Blitar saat itu.


Terdakwa kata Santoso, dia kenal sejak lama. Tepatnya saat dia menjabat sebagai Sekertaris Dewan (Sekwan) dan Samanhudi sebagai Ketua DPRD Blitar.


“Kenalan dengan terdakwa sejak saya menjadi Sekwan dan beliau menjadi Ketua DRPD, saat itu saya sekretaris dewan,” kata Santoso saat sidang offline di Ruang Cakra, PN Surabaya, Selasa (8/8/2023).


Selama berpartner dengan Terdakwa kata saksi, banyak kenangan yang dia rasakan. Tepatnya saat mendampingi Samanhudi selama 2 tahun menjabat. Namun, ia tak menjelaskan secara detail lantaran tak berkaitan dengan kasus yang dialami.


“Saya sebagai pembantu di dewan dan sejak di sekda, lalu wakil Wali Kota hingga terakhir saat ini (Wali Kota). Saya mendampingi beliau selama 2 tahun,” ujarnya.


“Sebelumnya saya adalah Wakil Wali Kota Blitar, lalu menjadi Walikota sampai dengan sekarang,” imbuh dia.


(Red*Team)

© Copyright 2022 - REPORTER.WEB.ID | Jaringan Berita Reporter Hari Ini