Surabaya, reporter.com – Badan Kebudayaan Nasional (BKN) Surabaya menggelar Upacara Bendera menyambut Hari Ulang Tahun Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia di tengah laut perairan Pantai Kenjeran.
Upacara berlangsung unik dan menarik. Sebanyak 400 nelayan dan 78 kapal mengikuti acara tersebut. Saat lagu Indonesia Raya diputar mereka memberikan hormat kepada bendera Merah Putih di perahu masing-masing.
Bendera merah putih berkibar disetiap kapal nelayan. Para nelayan yang mengikuti upacara mengenakan baju merah. Perahu-perahu nelayan berjajar di perairan lokasi upacara.
Salah satu nelayan, Samsul Arifin (40) nampak senang dan sangat antusias mengikuti upacara ditengah laut tersebut. Dia mengaku lama tidak mengikuti upacara.
“Jujur ya senang mas, takjub. Temen-temen nelayan bisa kompak gini mengikuti upacara. Apalagi saya sudah lama tidak upacara mas,” kata Samsul di lokasi upacara, Rabu (16/8/2023).
Meski sudah lama menjadi nelayan Samsul baru tahu upacara bisa dilakukan di tengah laut. Dia pun mengaku bangga dengan apa yang baru saja dilakukan.
“Ya setahu saya sejak sekolah, upacara ya di darat ternyata bisa di laut. Saya bangga, jadi pengalaman tidak terlupakan. Kalau tahun depan diajak lagi mau sekali,” katanya.
Sementara itu, Ketua BKN Surabaya Abdul Ghoni Muklas Ni’am mengatakan upacara di tengah laut ini berdasarkan gotong-royong BKN Surabaya dengan seluruh elemen masyarakat khususnya nelayan.
Dia ingin memupuk semangat nasionalisme dan cinta tanah air terhadap nelayan dipesisir Surabaya.
“Ini sebagai upaya kami untuk menanamkan rasa nasionalisme para nelayan. Dalam rasa cinta tanah air termasuk di dalamnya laut. Di sini kami juga ingin para nelayan ikut menjaga kelestarian laut agar tidak tercemar,” tegas Ghoni yang juga anggota Komisi C DPRD Surabaya ini.
Politisi PDIP ini mengaku senang dengan antusiasme para nelayan dalam mengikuti upacara kemerdekaan. Banyak dari merasa yang merasa kaget, karena baru pertama kali mengikuti upacara.
“Responsnya terkejut dan kaget karena baru pertama kali mereka mengikuti. Kami sengaja memilih melakukan upacara sehari sebelum kemerdekaan, karena besok para nelayan juga memiliki kegiatan masing-masing,” katanya.
Ghoni berharap, hari kemerdekaan bisa dimaknai sebagai perjuangan para nelayan memperoleh kesetaraan, baik dalam hal ekonomi ataupun pendidikan.
“Kami melakukan pembinaan penyetaraan pendidikan untuk para nelayan. Diharapkan dengan adanya hal tersebut, para nelayan bisa mengembangkan kemampuan mencari ikan dengan teknik terbaru, karena selama ini rata-rata nelayan masih menggunakan metode lama untuk mencari ikan,” pungkasnya. (red.IY)
Social Header