Blitar, reporter.com – Sejarah panjang battle sound atau adu soaund yang akhir-akhir ini dilarang ternyata pertama kali muncul di Desa Sumbersewu Kecamatan Muncar Banyuwangi. Namun sound yang digunakan dalam adu suara tersebut dari Blitar.

Di Desa Sumbersewu adu sound sistem sudah menjadi tradisi turun temurun yang telah ada sejak beberapa tahun lalu. Kegiatan battle sound ini selalu digelar pada sore hari menjelang takbiran Idul Adha.

Sound sistem yang digunakan pun mayoritas merupakan sewaan dari wilayah Blitar. Sound sistem dari Blitar dipilih karena sejak dulu telah terkenal akan kualitasnya. “Jadi setahu saya yang pertama itu di Sumbersewu Banyuwangi. Acara itu digelar setiap hendak lebaran,” ungkap Muntaha, Youtuber sound horeg, Rabu (16/8/2023).

Dalam cerita yang berkembang, adu sound sistem ini muncul atas permintaan warga yang telah menyewa sound audio dari beberapa daerah termasuk Blitar. Adu sound pun digelar dengan sistem one on one atau satu berhadapan satu.

Setiap satu sound sistem akan diadu dengan satu sound sistem yang lain. Dalam battle sound ini panitia tidak memberikan gelar juara. Adu sound sistem ini sengaja digelar hanya untuk mencari kepuasan panitia dan warga yang telah menyewa puluhan juta rupiah untuk sound sistem idolanya.

“Tidak ada kategori pemenang, karena hanya untuk mencari kepuasan saja. Mereka kan sudah bayar mahal untuk menyewa,” ceritanya.

Kini tradisi adu sound sistem berkembang ke sejumlah daerah di wilayah Jawa Timur, mulai dari Malang selatan hingga Kediri. Para pecinta bettle sound ini juga terus bertambah setiap tahunnya.

Kelompok sound sistem pun juga terus meningkat jumlahnya setiap tahun. Bagi masyarakat terutama yang ada di pedesaan, bettle sound merupakan hiburan yang selalu dinanti saat Idul Fitri atau pada momen Hari Kemerdekaan.

Tidak heran, masyarakat pun rela merogoh kocek hingga puluhan juta rupiah demi bisa menghadirkan sound sistem yang mereka idolakan. “Kalau saat ini yang banyak bettle sound itu wilayah Malang Selatan seperti Kalipare, Balekambang, hingga Pagak,” ujar Muntaha.

Meski dinamakan adu sound sistem namun dalam kegiatan ini tidak ada juara yang disematkan untuk satu kelompok saja. Bettle sound sistem tak ubahnya hanya sebuah ajang untuk menguji kualitas dari satu kelompok sound sistem dengan yang lain.(red.IY)