Jakarta, reporter.com - Warga yang kendaraannya tak lolos uji emisi protes kepada polisi dalam percobaan razia uji emisi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur, Jumat (25/8).
Sigit menjadi salah satu pengendara yang diberhentikan secara tiba-tiba oleh polisi untuk uji emisi yang disediakan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. Namun, kendaraan roda dua milik Sigit dinyatakan tidak lolos uji emisi.Kepolisian meminta Sigit untuk menyervis kendaraannya secara berkala. Sigit mengungkapkan motor miliknya telah berusia 15 tahun.Menurutnya, motornya sudah pasti tak lolos uji emisi. Namun, ia mengaku telah menyervis kendaraannya secara rutin, bahkan ganti oli setiap 10 hari sekali."Saya mohon kalau ini motor kan harusnya yang baru-baru di uji emisi itu. Bukannya motor yang sudah lama-lama, pasti tentunya nyervis lah. Motor saya kan sudah tua itu. Kalau sudah tua ya pasti itu (enggak lolos). Pasti ada yang kurang," kata Sigit di depan polisi.Sigit mengaku keberatan dengan adanya percobaan uji emisi karena menghambatnya mencari penumpang. Ia pun pasrah jika nanti polisi memberlakukan sanksi tilang."Ya, kalau motornya masih layak bisa dipakai gimana? Apa suruh ganti motor, enggak mungkin," ujarnya.Pengendara lain bernama Anton mengaku kaget motor yang ia servis pekan lalu dinyatakan tidak lolos uji emisi. Meski begitu, ia mengapresiasi percobaan razia uji emisi ini."Bagus, setuju dan tidak keberatan meskipun enggak lolos. Justru kita jadi lebih tahu. Apalagi kita yang aktivitas setiap hari dengan udara seperti ini enggak enak juga sih," ucapnya.Di sisi lain, Anton menyoroti kekurangan percobaan razia uji emisi tersebut. Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu menambah sumber daya manusia agar para pengendara tak menunggu giliran terlalu lama."Karena menumpuk banget mengganggu aktivitas kan kalau kelamaan kasihan juga harusnya lebih disiapkan. Itu kan cuma dua," kata dia.Anton juga menilai sanksi denda yang akan dikenakan pada kendaraan tak lolos uji emisi tidak efektif. Ia berpendapat uang tersebut bisa digunakan untuk servis kendaraan."Dari pada teguran uang nanti malah buat servis enggak ada uangnya. Lebih baik kalau ada penilangan ini, sebelahnya kerjasama dengan bengkel biar langsung gitu. Sekarang kan kita kena tilang keberatan gimana mau servis uangnya juga buat bayar denda," ucapnya.
Social Header