Breaking News

Haris Azhar Akui Bilang 'Lord Luhut' dan Dengar Fatia Sebut 'Penjahat'



Jakarta, reporter.com - Sidang kasus pencemaran nama baik terhadap Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dengan terdakwa Haris Azhar tengah berlangsung.

Dalam persidangan, Haris Azhar mengakui adanya penggunaan kata 'Lord Luhut' hingga penjahat dalam konten YouTube-nya yang berjudul "Ada lord Luhut di balik relasi ekonomi-ops militer Intan Jaya!! Jenderal BIN juga Ada1! >NgeHAMtam"

Jaksa mulanya bertanya apakah Haris Azhar mendengar saat terdakwa II, Fatia Maulidiyanti, mengucapkan kata penjahat dalam podcast bersamanya. Haris Azhar membenarkan dan kemudian menjelaskan konteks kata tersebut.

"Kalau mengucapkan kata 'penjahat' pernah. Tapi kata tersebut diucapkan dalam satu konteks kalimat di bagian akhir di luar dari hasil penelitian," kata Haris Azhar di PN Jakarta Timur, Senin (21/8/2023).

Jaksa kemudian kembali bertanya perihal penggunaan kata 'Lord Luhut' dalam podcast-nya.

"Apakah Saudara dengan Fatia Maulidiyanti pernah mengucap kata-kata 'lord' atau Lord Luhut pada menit 14.06-14.09?" tanya jaksa.

"Pernah," jawab Haris Azhar.

Jaksa juga bertanya apakah dalam podcast tersebut Fatia juga pernah menyebut bahwa Luhut bermain dalam pertambangan di Papua. Haris Azhar pun mengiyakan.

"Apakah Fatia Maulidiyanti pernah mengucapkan kalimat 'jadi Luhut bisa dibilang bermain di dalam pertambangan-pertambangan di Papua hari ini pada menit 14.10-14.18?" tanya jaksa lagi.

"Iya," jawab Haris Azhar.

Berikut petikan percakapan antara Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti yang sebelumnya diuraikan jaksa:

Kata 'Lord Luhut' dan 'Luhut bermain dalam pertambangan di Papua'
"Nah, kita tahu juga bahwa Toba Sejahtera Group ini, juga dimiliki saham oleh salah satu pejabat kita," kata Fatia Maulidianti.

"Siapa," tanya Haris Azhar.

"Namanya adalah Luhut Binsar Pandjaitan," ujar Fatia.

"LBP the lord. The Lord," kata Haris.

"Lord Luhut," ujar Fatia.

"Oke," jawab Haris.

"Jadi Luhut bisa dibilang bermain di dalam pertambangan-pertambangan yang terjadi di Papua hari ini," kata Fatia.

Kata 'Penjahat'
"Iya... dan lucunya juga Bang, dari orang-orang yang ada di sini, di circle ini mereka juga yang jadi tim pemenangannya Jokowi di tahun 2015," ujar Fatia.

"Ya kalau Lord Luhut kita jelas...dst," ujar Haris Azhar.

"Oke eeee nah eee pening juga bayanginnya ya... jadi masyarakat di Intan Jaya itu dikirimin tentara sama polisi... ee yang level prajurit ada di sana... operasi... sementara jenderal-jenderal atau purnawirawan purnawirawan itu mengambil keuntungan atas dengan dalam bentuk mendapat konsesi untuk ee mengeksploitasi gunung emas tadi itu sih, sementara kalau menurut OWI kan jelas ya beberapa kelompok muda..anak-anak muda di sana itu menolak.. tapi kelompok mudanya juga dituduh sebagai KKB juga yaa...dst," ujar Haris Azhar.

"Sebagian besar nama-nama itu terlibat dalam tim pemenangannya JOKOWI. Gimana caranya perusahaan perusahaan itu kita ambil alih... nggak ada ya dalam riset itu," ujar Haris.

"Nggak dong," ujar Fatia.

"Hahahahahahaha...," ujar Haris.

"Gimana dong," ucap Fatia.

"Enggak ada ya," ucap Haris.

"Jadi penjahat juga kita," ucap Fatia.(red.dn)
© Copyright 2022 - REPORTER.WEB.ID | Jaringan Berita Reporter Hari Ini