Breaking News

Di Balik Sikap Heru Budi Tolak Usulan Ganjil Genap 24 Jam di DKI


Jakarta, reporter.web.id - Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono telah membahas terkait usulan ganjil genap dilaksanakan selama 24 jam di DKI Jakarta demi menjaga kualitas udara dan mengurangi kemacetan. Heru Budi menolak usulan tersebut lantaran sulit diterapkan.


Usulan ini awalnya muncul dari Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah. Dia mengusulkan ganjil genap dilakukan nonstop selama 24 jam.


"Harapan saya pemda segera untuk mengevaluasi yang sudah dilakukan beberapa hari ini masukan dari saya kalau memang evaluasinya sangat kecil, mengurangi polusi segera dilakukan ganjil genap ini berlaku 24 jam," kata Ida kepada wartawan, Kamis (24/8).


Usulan Ida ini ternyata menuai pro dan kontrak dari berbagai pihak. Banyak yang menilai ganjil genap 24 jam tidak akan signifikan mengurangi polusi udara.


Heru Budi mulanya menilai usulan itu ide yang bagus. Karena itu lah dia sempat membahas usulan itu.

Gage 24 Jam Ide Bagus
Heru Budi Hartono pada mulanya menyambut baik usulan tersebut. Namun, menurutnya ide itu harus dikaji terlebih dulu.

"Ya, ide bagus," kata Heru Budi di Stasiun LRT Jabodebek Jatimulya, Bekasi, Jumat (25/8).


Meski begitu, Heru memandang usulan tersebut mesti dikaji terlebih dahulu. Usulan itu nantinya akan dikoordinasikan dengan Polda Metro Jaya dan Kemenhub.

"Iya, nanti koordinasi dulu dengan Polda dan Kemenhub," ucapnya.

Karena itu, Heru bakal membuka komunikasi dengan pihak terkait untuk menindaklanjuti usulan tersebut. Prinsipnya, lanjut Heru, usulan tersebut ide bagus demi mengatasi polusi udara di Jakarta.

"Mudah-mudahan kita kaji 2-3 hari ini, saya komunikasi dulu dengan pusat, ide bagus," jelasnya.


Heru Budi Nilai Gage 24 Jam Sulit
Setelah membahas usulan itu, Heru Budi memutuskan tidak akan menambah ganjil genap. Dia menilai itu sulit diterapkan.


"Gini, saya tidak akan menambah ganjil genap untuk 24 jam," kata Heru Budi kepada wartawan, Minggu (27/8).


Heru Budi mengatakan penerapan ganjil genap tersebut dikhawatirkan akan menyulitkan masyarakat. Selain itu, lanjut Heru, usulan tersebut perlu dikaji secara mendalam.


"Itu perlu kajian. Kita perlu memikir kalau ganjil genap ditambah, tentunya kegiatan masyarakat di luar yang sekarang, itu akan sulit. Misalnya dia malam hari, mau nganter anaknya sakit, melintas atau pas di lokasi ganjil genap, kan susah," ujarnya.


Sebagai informasi, ganjil genap diterapkan setiap Senin sampai Jumat (kecuali libur nasional) pukul 06.00-10.00 dan 16.00-21.00 WIB.


"Ya sudah, kita berpikir yang sekarang aja, di luar dari itu, kita usaha di luar dari yang sudah ditetapkan. Ide sih bagus, tapi perlu pertimbangan yang matang," jelasnya.(red.nr)
© Copyright 2022 - REPORTER.WEB.ID | Jaringan Berita Reporter Hari Ini