KEDIRI,  reporter.web.id  - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri menilai kinerja Industri Jasa Keuangan di wilayah kerja OJK Kediri posisi Juli 2024 tumbuh stabil dengan menunjukkan kinerja positif didukung oleh likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat.

Pertumbuhan tersebut tidak hanya tercermin dari peningkatan kredit di sektor Perbankan, tetapi juga dari peningkatan penyaluran pembiayaan di Perusahaan Pembiayaan serta peningkatan jumlah Single Investor Identification (SID) di sektor Pasar Modal.

Kegiatan edukasi dan inklusi keuangan serta pelindungan konsumen terus diperkuat melalui beragam kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan guna meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri jasa keuangan.

Data sektor Perbankan menunjukkan pertumbuhan positif, baik dari sisi penyaluran kredit maupun penghimpunan dana. Kredit perbankan di wilayah OJK Kediri posisi Juli 2024 tumbuh 6,63 persen (yoy) menjadi sebesar Rp84,60 triliun yang didominasi oleh penyaluran kredit pada UMKM sebanyak 62,47 persen dari total kredit.

Perlambatan dalam pertumbuhan kredit dibandingkan Juli 2023 dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya yaitu kecenderungan menahan ekspansi bisnis di tengah kontestasi pemilu dan pilkada serentak tahun 2024. Meski demikian, kualitas kredit masih terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,36 persen.

Penyaluran kredit/pembiayaan di wilayah kerja OJK Kediri masih didominasi kepada tiga sektor ekonomi utama yaitu Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 26,43 persen, Bukan Lapangan Usaha Rumah Tangga (kepemilikan rumah, kepemilikan flat atau apartemen, kepemilikan ruko atau rukan, kepemilikan kendaraan bermotor, dan kepemilikan peralatan rumah tangga) sebesar 23,48 persen, Pertanian, Perburuan dan Kehutanan sebesar 14,51 persen.

Sementara itu pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) posisi Juli 2024 tumbuh sebesar 7,12 persen (yoy) atau menjadi sebesar Rp. 103,93 triliun.(Red.AL)