Banda Aceh, reporter.web.id  - Soldier Of Fortuna, mantan pelatih cabang olahraga tinju yang beralih ke olahraga bela diri muaythai, begitu merasakan berkah luar biasa dari "Tanah Rencong".


Pria berotot dengan semir rambut kuning ini berhasil membawa Jawa Timur keluar sebagai juara umum cabang olahraga muaythai di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.

Keberhasilan yang diraihnya sebagai pelatih kepala
bersama pengurus serta 26 atlet Jatim yang berlaga di cabang bela diri asal Thailand tersebut tentu tidak dilalui dengan gampang. Banyak hambatan dan rintangan yang dilewati dengan cucuran peluh dan air mata.

Pertandingan yang dilalui di Bale Meuseuraya Aceh (BMA) Kota Banda Aceh menjadi puncak pencapaian Soldier Of Fortuna sebagai pelatih setelah mengalami kenangan pahit di dua PON terdahulu yang menyisakan lara yang tak terlupakan.

Bagaimana tidak, Soldier Of Fortuna sudah mempersiapkan atlet sejak jauh -jauh hari, memberikan program latihan, menempa mental dan keterampilan, tapi saat keberangkatan namanya tiba-tiba hilang dari daftar kontingen. Bukan hanya sekali, tapi itu dua kali terjadi terhadap dirinya, yakni  menelang Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat 2016 dan PON Papua 2021.

Pria kelahiran Surabaya 21 Juni1981 ini dipercaya Pertina Jatim menjadi pelatih tinju Jawa Timur dan dia berusaha memberikan kemampuan terbaik dalam membentuk atlet agar dapat lolos ke PON Jabar.

Saat itu mantan atlet tinju ini mendampingi anak asuhnya ikut kualifikasi PON Jawa Barat pada Oktober 2015 di Kupang Nusa Tenggara Timur.

Dalam babak kualifikasi, Jawa Timur berhasil meraih satu medali emas, dua perak dan dua perunggu. Hasil ini juga menentukan atlet Jawa Timur yang berhak tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat.

Petaka datang setelah itu, nama Soldier Of Fortuna dicoret dari daftar nama kontingen Jawa Timur yang akan berangkat bertanding ke Jawa Barat dengan alasan adanya surat penolakan dari atlet terhadap dirinya.

Cabang olahraga tinju Jawa Timur kala itu hanya mampu meraih satu medali perunggu di PON Jabar 2016. Waktu berlalu dan sang "Prajurit keberuntungan" mulai beralih dari cabang tinju ke bela diri muaythai yang memang baru masuk dan dipertandingkan di sejumlah kompetisi nasional.

Pada tahun 2018, dia kembali mendapatkan kepercayaan sebagai pelatih muaythai Jawa Timur. Dia pun merancang program latihan, mengasah skill, dan menempa mental atlet bersama asisten pelatih, manajer dan pengurus. Muaythai yang diperlombakan di PON Papua, membuat Soldier mempersiapkan atlet menghadapi Babak Kualifikasi PON XX pada tahun 2019.

Dalam babak kualifikasi tersebut, sebagai pelatih dia membawa tujuh atlet lolos berlaga di PON Papua. Mereka tampil trengginas dengan mengemas empat medali emas dan tiga perak. Namun, peristiwa tak sedap kembali terulang, seminggu sebelum keberangkatan ke Papua ia mendapat kabar namanya dicoret dari Kontingen Jawa Timur.

Soldier of Fortuna dicoret dengan alasan kuota pelatih tidak cukup dan posisinya digantikan oleh pelatih yang tidak ikut menangani atlet saat babak kualifikasi. Hasilnya, Jawa Timur tak mampu berbicara banyak di PON Papua 2021, mereka hanya mampu meraih satu perak dari atlet Galih Bangkit dan dua medali perunggu dari Febry Arwanda dan Abdul Rohman.

Dua kali gagal berangkat ke PON meski sudah bersusah payah meloloskan atlet, sempat membuat trauma Soldier Of Fortuna yang mulai kehilangan kepercayaan diri. Hingga pada tahun 2021, Baso Juherman dipilih sebagai Ketua Pengurus Provinsi Muaythai Indonesia (MI) Jawa Timur.

Pergantian ketua cabang olahraga asal Thailand di Jawa Timur ini membawa angin segar kepada Soldier Of Fortuna. Dia ditunjuk sebagai pelatih kepala muaythai Jawa Timur untuk menghadapi Babak Kualifikasi PON XXI pada Agustus 2023 di Surabaya.

Dia bersama tim pelatih dan pengurus membuat program pelatihan dan hasilnya mereka keluar sebagai juara umum kualifikasi PON dengan membawa 7 medali emas, 8 perak dan dua perunggu.

Hasil gemilang dalam BK PON membuat kali ini ia tetap dipercaya menangani para atlet muaythai Jatim dalam PON 2024. Lewat  persiapan yang matang, Soldier Of Fortuna mengantarkan Jawa Timur menjadi juara umum cabang olahraga muaythai di Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024 dengan 6 medali emas, 9 medali perak dan tiga perunggu.

Jawa Barat menempati posisi kedua setelah mengumpulkan lima medali emas, satu medali perak dan tujuh perunggu, sehingga total mendapatkan 13 medali. Posisi ketiga diduduki tuan rumah Aceh yang mengumpulkan tiga medali emas, satu perak dan lima perunggu atau total sembilan medali. Papua menyusul pada posisi keempat setelah mengumpulkan dua medali emas dan dua medali perak.

Selanjutnya enam daerah masing-masing meraih satu medali emas, yakni Banten, Lampung, Sulut, NTB, Gorontalo, Jawa Tengah dan Lampung.

"Perasaan saya campur aduk, sedih dan bahagia akhirnya saya bisa berangkat PON dan membawa Jawa Timur keluar sebagai juara umum," kata dia.

Menurut dia sosok Ketua Pengprov Muaythai Indonesia (MI) Jawa Timur mampu mengangkat dia dari keterpurukan.

Baso Juherman selalu berpesan jangan melihat kegagalan berangkat PON menjadi mimpi buruk tapi sebaliknya harus seperti bola tenis ketika dibanting akan melenting lebih tinggi

"Saya dipesan harus menjadi manusia yang kuat, tangguh, ikhlas, dan rendah hati," kata dia.

Ke depan, Soldier memiliki harapan dapat menjadi pelatih pelatnas muaythai dan mempersiapkan atlet yang membela Indonesia di ajang internasional. Ia menilai tantangan ini akan semakin menarik bagi dirinya tapi itu semua tergantung garis nasib ke depan.

Dia pun hanya bisa terus berupaya memberikan kemampuan terbaik setiap kali diberikan kepercayaan dalam menjalankan tugas melatih dan mempersiapkan atlet untuk menjadi yang terbaik di kompetisi yang dihadapi.(Red.AL)