Jakarta, reporter.web.id  - Puluhan usaha penukaran uang atau money changer di wilayah Jakarta, Tangerang, Bogor dan sekitarnya disusupi scammer dengan memasang  nomor telepon dan WhatsApp  palsu di Google Maps.

Para pelaku scammer mengubah nomor telepon yang tercantum di kolom alamat Google untuk tujuan menipu para nasabah atau masyarakat umum yang ingin menggunakan jasa penukaran uang dan perbankan itu.

"Ini sudah terjadi hampir tiga hari ini, sejak Sabtu 10 Agustus dan sampai Senin pagi ini 12 Agustus 2024 masih terjadi," ujar pemilik Money Changer Peniti Valasindo, Bong Thiam Kim.

Kim menyebutkan, sampai pagi ini sebanyak 28 usaha money changer telah dikelabui scammer dengan mengubah nomor telepon dan WhatsApp usaha mereka di kolom alamat Google . "Dikerjai scammer dengan menyelipkan nomor WA palsu di dalam Google address, kami ubah, pelaku ubah lagi, begitu seterusnya, " kata Kim. 

Hal ini, kata Kim, juga terjadi kepada puluhan usaha valuta. Menurutnya, pengelola penukaran mata uang asing itu sempat panik ketika scammer mengutak atik nomor telepon dan WA di alamat Google. " Kami edit, scammer input lagi. Mereka juga tadinya suka menjawab pertanyaan di Google menggunakan akun palsu," kata Kim. 

Sejauh ini, kata Kim, kerugian dari sisi pelaku usaha memang belum ada. Namun, ulah scammer ini membuat mereka khawatir dengan masyarakat umum yang mengakses telepon dan WA palsu tersebut. "Terhadap pelaku usaha tidak ada (kerugian). Tapi masyarakat umum bisa ketipu oleh mereka di saat mau bertransaksi," kata Kim. 

Untuk itu Kim mengimbau agar masyarakat yang menggunakan jasa valuta dan perbankan untuk waspada dan berhati hati dengan modus penipuan ini.  

Pemilik Gandaria Money Changer, Yosep Krisnawan juga mengaku dua alamat kantor cabangnya juga disusupi para scammer dengan mengubah nomor WA dan informasi palsu. Dia menyebutkan, hal ini terjadi sejak Sabtu pekan lalu." Diketahui ketika ada informasi dari teman jika ada yang mengubah detail alamat, nomor CS (Customer Service) dan mengganti nomor WA resmi di Google address," kata Yosep. 

Ketika dilakukan pengecekan ternyata benar, nomor CS dan WA resmi mereka telah berubah." Sudah kami perbaiki, tapi diubah lagi. Sudah empat kali kami perbaiki," kata Yosep. 

Menurut Yosep, para pelaku penipuan itu diduga menyasar pelanggan atau nasabah baru dengan modus meminta transfer uang ke rekening mereka. " Mereka seolah olah dari money changer, minta transfer uang dulu ke rekening yang telah mereka siapkan, alasannya nanti uang disiapkan dan nasabah datang tinggal mengambilnya," kata Yosep.  

Menurut Yosep, lebih dari 30 perusahaan money changer di berbagai wilayah telah disusupi scamer ini. (Red.D)