Jakarta, reporter.web.id - Peringatan Hari Internasional Pemuda 2024 mengangkat tema “Memberdayakan Kaum Muda di Indonesia: Digitalisasi Menuju Masa Depan Berkelanjutan”. Tema ini menekankan kolaborasi berkelanjutan pemerintah Indonesia dan PBB memanfaatkan teknologi digital demi pembangunan berkelanjutan. Tema ini berfokus pada pemberdayaan kaum muda, terutama daerah terpencil.
“Hari ini adalah momen penting bagi kita semua, terutama bagi kaum muda. Acara yang kita hadiri bersama ini mengangkat tema yang sangat relevan bagi zaman ini, ‘Memberdayakan Kaum Muda di Indonesia: Jalur Digital Menuju Masa Depan Berkelanjutan’.
Tema ini menegaskan bahwa masa depan kita, masa depan bangsa, berada di tangan para pemuda yang mampu memanfaatkan teknologi digital sebagai alat transformasi menuju keberlanjutan,” kata Usman Kansong, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, dalam sambutannya di Kantor PBB Indonesia, Jakarta.
Menurut data pemerintah, Indonesia membuat kemajuan stabil menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan 62 persen dari indikatornya dan memiliki jejak yang benar. Meskipun menggembirakan, tetapi masih banyak pekerjaan untuk memastikan semua target tercapai pada 2030. Saat itu, lebih dari 48 persen populasi di bawah 30 tahun berpotensi memengaruhi masa depan bangsa secara signifikan.
Kepala Perwakilan PBB di Indonesia, Gita Sabhwarwal menyampaikan, teknologi digital menjadi alat vital yang menjembatani kesenjangan, menciptakan peluang, dan mendorong inovasi semua sektor masyarakat.
“Melalui kemitraan kami dengan pemerintah Indonesia, kami berkomitmen untuk memastikan manfaat ini mencapai semua sudut negeri, terutama berdampak pada kehidupan muda di komunitas terpencil,” kata Sabhwarwal.
Lebih lanjut, Sabhwarwal juga menekankan pentingnya keterlibatan kaum muda daerah terpencil dalam upaya digitalisasi. Sebab, mereka memastikan manfaat teknologi mencapai semua lapisan masyarakat sehingga pembangunan seimbang dan inklusif.
“Antusiasme dan ide inovatif dari pemuda kita adalah kunci saat kita maju dengan solusi digital untuk tantangan masa depan. Keterlibatan aktif mereka sangat penting saat kita terus memanfaatkan peluang besar yang disajikan oleh transformasi digital untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan,” ujar Sabhwarwal.
Wakil Sekretaris Jenderal Departemen Pengembangan Program UNA Indonesia, Quentino Adzandara Junandar juga menambahkan, perlu penyediaan alat digital bagi para pemuda agar kontribusi lebih aktif dalam membangun masa depan inklusif. Inisiatif ini sangat penting untuk menyadarkan pemuda tentang teknologi digital yang mendorong pembangunan berkelanjutan.
Keterlibatan dan pemberdayaan pemuda adalah inti dari reformasi yang diusulkan Sekretaris Jenderal PBB dan akan dibahas pemimpin global dalam KTT Masa Depan di New York pada September. KTT tersebut akan mengusulkan cara sistematis memasukkan perspektif pemuda dalam tata kelola nasional dan global serta meningkatkan penggunaan teknologi digital inklusif.
Pada perayaan Hari Internasional Pemuda 2024, pembicara di lokakarya pendidikan dan konferensi juga mengeksplorasi strategi digital untuk mengatasi isu kritis, seperti kemiskinan, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan. Perayaan ini disiarkan secara hybrid dalam dua hari yang menarik 850 peserta online dan 50 peserta offline. (Red.D)
Social Header