Lumajang, reporter.web.id - Gunung Semeru mengalami erupsi pagi ini, Minggu (4/8/2024). Saat ini gunung tertinggi di Pulau Jawa ini berada di level II atau waspada.
Berdasarkan data yang dihimpun detikJatim dari Informasi Letusan Gunung Api yang dirilis di situs web resmi Magma ESDM, erupsi Semeru ini terjadi pukul 07.49 WIB/Sementara dari laporan petugas, dalam erupsi tersebut, tinggi kolom abu hingga 600 meter di atas puncak.
"Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Minggu, 04 Agustus 2024, pukul 07:48 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 600 m di atas puncak atau ± 4.276 meter di atas permukaan laut," tulis petugas Ghufron Alwi, Minggu (4/8/2024).
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 104 detik," tambahnya.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 104 detik," tambahnya.
Ghufron mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," imbaunya.
Lalu, masyarakat diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
"Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," tambahnya. (Tim. I)
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," imbaunya.
Lalu, masyarakat diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
"Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," tambahnya. (Tim. I)
Social Header