Jombang, reporter.web.id - Puluhan pesilat yang nekat konvoi menggunakan sepeda motor di Jombang, akhirnya ditangkap polisi. Dari 21 pesilat yang diamankan, 5 perempuan. Sebagian dari mereka pelajar SMP dan SMA favorit di Kota Santri.
Kasi Humas Polres Jombang Iptu Kasnasin mengatakan, penangkapan konvoi pesilat melibatkan personil gabungan Polres Jombang, Polsek Kesamben dan Polsek Sumobito. Puluhan pesilat berkonvoi mengendarai sepeda motor dari depan Stadion Merdeka, Jalan Gus Dur.Para pesilat dari IKSPI itu lantas menuju Peterongan, lalu ke Kecamatan Sumobito. Mereka juga membentangkan bendera perguruan, serta sejumlah spanduk dengan kalimat rasis. Tim gabungan akhirnya mengadang konvoi di Desa Trawasan, Sumobito menjelang malam sekitar pukul 23.15 WIB.
"Kami tangkap 21 pesilat, terdiri dari 16 laki-laki dan 5 perempuan. Juga kami sita 15 sepeda motor," terangnya kepada wartawan, Minggu (4/8/2024).
Para pesilat dan sepeda motornya diangkut ke Polres Jombang dini hari tadi sekitar pukul 01.10 WIB. Polisi mendata setiap pesilat sekaligus motor mereka. Menurut Kasnasin, pihaknya menyergap konvoi pesilat ini karena meresahkan masyarakat.
"Konvoi pesilat juga rawan memicu tawuran dengan perguruan silat lain. Sesuai arahan Bapak Kapolres Jombang AKBP Eko Bagus Riyadi, kami tindak tegas para pihak yang dapat mencederai kamtibmas," jelasnya.
Ironisnya, sebagian pesilat yang berkonvoi berstatus pelajar SMA dan SMP favorit di Jombang. Wakapolres Jombang Kompol Hari Kurniawan memberikan pembinaan kepada para pesilat. Selain itu, orang tua, pihak sekolah, ketua RW, serta pengurus ranting silat masing-masing ikut dipanggil.
"Jadi, kami kedepankan edukasi kepada anak-anak ini karena di pundak mereka masa depan bangsa ini. Kami berharap peran orang tua agar memperhatikan keberadaan putra putrinya pada jam malam," tandas Kasnasin. (Tim. I)
Social Header