Jakarta, reporter.web.id - Tersangka kasus pengeroyokan rombongan bos rental mobil asal Jakarta yang dikira maling di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, bertambah satu orang. Tersangka terbaru inisial AG (34), sehingga saat ini total sudah ada tiga tersangka dalam kasus tersebut.

"(Tersangka baru) Saudara AG (34), wiraswasta, warga Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo," kata Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol M Alfan Armin, Senin (10/6/2024).

Alfan mengatakan, tersangka AG turut melakukan pengeroyokan. "Perannya melakukan pengeroyokan terhadap korban (yang akhirnya) meninggal dunia dan korban (lain yang) luka," ujar Alfan.

Alfan juga masih mendalami peran lain dari tersangka AG. AG disebut sebagai orang yang membawa mobil rental tersebut. Dari pengakuan sementara AG, mobil itu dia pinjam dari saudaranya. Lebih detail mengenai pengakuan AG ini masih dalam penyidikan kepolisian.

"Menurut keterangan (saat) diperiksa, saksi saudara AG, mobil itu dipinjam dari saudaranya. Dan saat ini masih kita dalami," ucap Alfan.

Sebelumnya, polisi telah menetapkan dua tersangka yang berinisial EN (51) dan BC (37), warga Desa Sumbersoko, Sukolilo. Kedua tersangka itu berperan melakukan pemukulan, menendang, dan menginjak korban inisial BH (52) yang akhirnya meninggal dunia.

"(Kedua tersangka itu dijerat) Pasal 170 KUHP, ancaman hukuman penjara maksimal 12 tahun," terang Alfan, Sabtu (8/6/2024) kemarin.

Diberitakan sebelumnya, BH (52) warga Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, dan tiga temannya yaitu SH (28), KB (54), dan AS (37) sedang mencari mobil rental yang hilang. Setelah ditelusuri berdasarkan GPS, mobil tersebut diketahui berada di wilayah Sukolilo Pati.

"Awal mula para korban ini berangkat dari Jakarta menuju ke Pati untuk tujuan diajak korban saudara BH yang meninggal dunia untuk mengambil (mobil) rentalan saudara BH tersebut, yang mana informasi menurut mereka posisi GPS berada di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo," terang Alfan kepada wartawan di Mapolresta Pati, Jumat (7/6) lalu.

Setibanya di lokasi, keempat korban menemukan mobil yang dicari. Mereka kemudian langsung mengambil mobil yang diparkir itu dengan kunci cadangan. Apesnya, aksi mereka terlihat warga yang menduga mereka sebagai maling.

Warga pun berteriak maling dan mengundang warga lainnya berdatangan. Keempat korban lalu dihajar massa hingga babak belur.

"Berdasarkan keterangan SH (salah satu korban) dan saksi yang diperiksa memang saat mengambil langsung dengan kunci mengambil mobil tersebut," jelas Alfan.

"Kemudian di lokasi, hasil keterangan korban, ketika mengambil mobil kemudian mengambil kunci cadangan, kemudian mengambil mobil tersebut. Kemudian warga melihat, kemudian diteriaki maling, sehingga para korban dikejar oleh warga sehingga terjadi pemukulan," Alfan melanjutkan.(red.J)