Jakarta,-reporter.web.id Kasus pembunuhan terhadap Vina dan kekasihnya, Muhammad Risky Rudiana alias Eki di Cirebon, Jawa Barat tahun 2016 masih menyisakan misteri.

Pasalnya, tiga dari 11 pelaku hingga kini belum berhasil ditangkap oleh pihak berwajib. Ketiganya antara lain Pegi alias Perong, Andi serta Dani.

Kasus ini kembali disorot setelah film Vina: Sebelum 7 Hari, dirilis di bioskop. Film tersebut mencoba mereka ulang kejadian yang dialami sejoli tersebut.
Kepolisian pun menyatakan pihaknya terus mengusut kasus ini dan mengejar ketiga pelaku yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

CNNIndonesia.com merangkum lima perkembangan terbaru terkait kasus pembunuhan Vina yang terjadi delapan tahun silam, sebagai berikut:

Sebar ciri-ciri tiga DPO
Polda Jawa Barat telah merilis ciri-ciri tiga DPO tersangka kasus pembunuhan Vina. Kepolisian pun meminta masyarakat yang mengetahui keberadaan ketiganya untuk segera melapor.

DPO pertama bernama Pegi alias Perong. Pegi disebut laki-laki berusia 30 tahun, tinggi 160 cm. Pegi berbadan kecil, rambut keriting, kulit hitam. Catatan polisi, Pegi terakhir kali tinggal di Desa Banjarwangun Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

DPO kedua bernama Andi, laku-laki usia 31 tahun yang terakhir kali tinggal di desa yang sama dengan Pegi. Menurut polisi, Andi punya tinggi badan 165 cm, badan kecil, rambut lurus dan kulit hitam.

DPO terakhir Dani, usia 28 tahun. Laki-laki dengan tinggi 170 cm, badan sedang, rambut keriting dan kulit sawo matang. Seperti dua DPO lain, terakhir kali Dani tinggal di Desa Banjarwangun, Kecamatan Mundu, Kabupate Cirebon. 

"Bagi masyarakat yang mengetahui, informasikan kepada kami, agar bisa diproses dan mengungkap kasus ini seterang-terangnya," ungkap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Jules Abraham Abast, Rabu (15/5).

Kepala Desa (Kades) Banjarwangunan Sulaeman mengaku terkejut ketiga pelaku itu berdomilisi di wilayahnya.

Sebagai tindak lanjut, Sulaeman pun telah menyebarkan informasi soal ciri-ciri tiga DPO itu untuk membantu polisi mengungkap kasus tersebut.

"Saya sudah sebarkan data yang dikeluarkan dari sana (medsos Polda Jabar) ke RT sama RW," kata dia, Rabu.

Dalami keaslian identitas