Jakarta, reporter.web.id - Setelah diundang menjadi pembicara dalam ajang forum diskusi Bank Dunia atau World Bank, Menteri Agraria dan dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku, banyak negara merespons positif kesuksesan Indonesia di bidang pertanahan
Hal tersebut diungkapkan AHY setelah dirinya diundang menjadi pembicara dan menjelaskan kesuksesan Reforma Agraria dalam forum diskusi Bank Dunia beberapa waktu lalu. “Alhamdulillah kita banyak menerima respons positif dari berbagai pihak, baik dari Bank Dunia maupun negara-negara lain peserta konferensi tersebut,” ujar AHY di Jakarta, Minggu (19/5/2024). Menteri AHY yang ditemui awak media di bandara menceritakan, dunia mengapresiasi langkah berani Presiden Joko Widodo untuk mempercepat pengukuran dan pendaftaran tanah dalam tujuh tahun belakangan ini.
Dia mengaku hingga tahun 2024, sudah lebih dari 112 juta lahan bidang yang bisa didata. Ini kenaikan 50 persen dibandingkan periode-periode sebelumnya. Sebagai informasi, AHY tiba dari perjalanan panjang ke Amerika Serikat atas undangan Bank Dunia.
Di sana, Menteri ATR/Kepala BPN menghadiri World Bank Land Conference 2024 di Washington DC. Kegiatan ini baru digelar kembali setelah lima tahun vakum, sejak penyelenggaraan terakhir pada 2019. AHY mengungkapkan kehormatan yang diterima Indonesia dari Bank Dunia. Di depan forum internasional, AHY menegaskan pentingnya menghadirkan kepastian hukum hak atas tanah bagi para pemilik tanah.
Selain itu, dengan kepastian hukum hak atas tanah, para investor bisa menjadi lebih yakin untuk berinvestasi di Indonesia karena lebih aman, sehingga mereka dapat memperhitungkan prospek dan produktivitasnya. “Jangan sampai kemudian potensi Indonesia yang besar ini, untuk dijadikan tempat industri dan komersial, tersia-siakan karena ketiadaan kepastian hukum ini, para investor ini akhirnya berpindah ke negara lain, ke negara tetangga kita," jelas AHY. Selain itu, AHY juga mengungkapkan bahwa Indonesia lewat kebijakan pertanahan harus bisa memiliki iklim dan ekosistem investasi yang semakin baik, kompetitif, dan menjanjikan.
"Ini yang bisa menarik modal masuk ke Indonesia dan pada akhirnya bisa menopang pertumbuhan ekonomi kita,” kata AHY.
(red.R)
Social Header