Lumajang, reporter.web.id - Banjir lahar Gunung Semeru membuat puluhan warga Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang mengungsi ke posko pengungsian di Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, Lumajang.

Namun, pagi ini, mereka mulai kembali ke rumah untuk mengecek kondisi rumah yang sempat ditinggalkan.

Saat ini, kondisi banjir lahar Gunung Semeru di sejumlah daerah Aliran Sungai (DAS) mulai surut setelah hujan deras di kawasan Semeru reda.


"Kondisi hujan sudah reda sehingga warga merasa aman, sehingga mereka kembali ke rumah masing-masing," ujar Kepala Desa Jarit Novi Supristiwati kepada detikJatim, Jumat (19/4/2024).

Meskipun kembali ke rumah, namun para pengungsi akan tetap siaga. Mereka akan kembali ke posko pengungsian bersama keluarga, jika kondisi kembali membahayakan.

"Warga kembali ke rumah karena sudah aman setelah kondisi hujan sudah reda. Meskipun demikian, kalau kondisi mengkhawatirkan, warga kembali mengungsi," ujar salah satu pengungsi, Misnoto.

Sementara itu, Pemerintah Desa Jarit tetap siaga dengan menyiapkan posko pengungsian jika kondisi banjir lahar Gunung Semeru kembali membahayakan.
"Kami tetap siaga dengan membantu menyiapkan posko pengungsian jika kondisi banjir lahar Gunung Semeru kembali mengkhawatirkan," pungkas Novi.

Sebelumnya, banjir lahar dingin Semeru yang melanda sejumlah daerah aliran sungai (DAS) di Lumajang memutus sejumlah jembatan. Catatan detikJatim, Jembatan Gondosuro di Kecamatan Pasirian, lalu Jembatan Tegir dan Kloposawit di Desa Tegir, Pasirian, Lumajang juga terputus.

Banjir ini terjadi usai hujan deras pada Kamis (18/4) sejak pukul 16.00 WIB hingga dini hari di wilayah Lumajang menyebabkan terjadinya banjir lahar dingin Semeru. Sejumlah warga sempat mengungsi. (red.Y)