Breaking News

Rumus Paten Jemaah Aboge Banyumas Tetapkan Awal Ramadan

  


Banyumas,   reporter.web.id - Masyarakat penganut kepercayaan Islam Alif Rebo Wage (Aboge) di Kabupaten Banyumas memiliki kalender sendiri dalam menentukan awal Ramadan, Idul Fitri maupun Idul Adha. Konsep tersebut diajarkan oleh Kyai Mustolih atau Mbah Tolih seorang ulama yang hidup pada ratusan tahun lalu.

"Rumusnya sudah paten. Dari mulai hitungan hari terus pasaran ke satu minggu. Dari mulai 1 hari sampai 5 hari itu kan pasaran (jawa). Terus 1 minggu dihitung 1 bulan, terus 1 tahun, lalu dihitung 8 tahun," kata Kepala Desa Cikakak, Akim

Melalui penghitungan tersebut, mereka sudah bisa menentukan Ramadan maupun Idul Fitri untuk 8 tahun ke depan.

"Perhitungan 1 Ramadan itu pakai rumus. Contoh besok ini kan mulainya Rabu itu sudah terhitung sejak dari 8 tahun sekali, pasti hari Rabu besok kan Wage, itu namanya tahun Alif. 8 tahun berikutnya itu sama dengan hari Rabu besok. Pasti sama itu sudah rumus," terangnya.

Jika dipahami oleh masyarakat pada umumnya, rumus tersebut memang sulit dimengerti. Hanya saja warga setempat sudah mengetahui hitungan tersebut.


Jika menggunakan pengamatan sederhana, setiap 35 hari sekali, akan jatuh pada hari dan pasaran yang sama.

"Kalau dihitung ada 35 hari ke depan itu sama dengan hari ini. Misal hari Kamis pasarannya Pon, 35 hari lagi itu ketemu Kamis Pon lagi," ujarnya.

Masih menurut Akim pedoman tersebut mempermudah masyarakat sekitar untuk mengingat hari dan pasaran. Terlebih dalam menentukan awal puasa yang setiap tahunnya sudah diketahui.

"Kalau yang hafal itu ada rumusnya, jelas sekali kita tidak bingung ketika mencari hari pakai rumus itu pasti sudah ketemu. Dihitung dari kapan lahirnya sampai per tahunnya sudah tahu. Itu nama hitungannya perhitungan musim. Untuk menghitung tahun hijriah tapi versi Aboge. Kalau orang Aboge ditanya kapan puasanya pasti langsung tahu hari ini, kapan lebarannya hari ini. Sudah tau semua warga sini," ungkapnya.

Namun ilmu tersebut tidak diajarkan dari lahir. Masyarakat penganut kepercayaan Aboge secara naluri akan mengetahui sendiri ketika sudah memasuki usia dewasa.

"Keturunan Aboge belajar tentang Aboge kalau sudah setengah umur. Tidak dari kecil. Setengah umur sudah masuk Aboge karena itu sudah syaratnya orang dewasa. Itu hubungannya dengan pengendalian akhlak juga," pungkasnya.(red.Al)

© Copyright 2022 - REPORTER.WEB.ID | Jaringan Berita Reporter Hari Ini