Surabaya, reporter.web.id - Misteri penyebab kematian Dayang Santi akhirnya terkuak. Ibu rumah tangga di Malang itu tewas setelah dicekoki cairan pembersih lantai oleh suaminya sendiri, Ditya Mukhsan Muhammad alias DMM (40). Sebuah diari berisi curahan hati Dayang menjadi saksi bisu tersibaknya kasus ini.

Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengungkapkan, Ditya telah ditetapkan sebagai tersangka kasus KDRT berujung kematian Dayang. Penetapan tersangka itu setelah polisi mengantongi alat bukti yang cukup.

"Alhamdulillah hari ini sudah terungkap, sudah terang dan menetapkan tersangka, tidak lain tidak bukan adalah suaminya sendiri. Kami memeriksa total sejumlah 12 orang saksi, yang mana dari 12 orang saksi tersebut 3 diantaranya merupakan saksi ahli. Untuk barang bukti yang kita amankan di antaranya video milik korban, serta buku diari berisi curahan isi hati korban," beber Gandha saat merilis kasus ini di Mapolres Malang, Senin (12/2/2024).

Gandha mengaku pihaknya memang membutuhkan waktu untuk menguak perkara ini secara terang benderang. Sebab, penyidik mengedepankan prinsip kehati-hatian serta asas praduga tak bersalah. Ditya dijerat Pasal 44 ayat 1 dan ayat 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan dalam lingkup rumah tangga, dengan ancaman hukuman paling lama 12 tahun penjara.

"Tersangka ini adalah suami dari korban dengan inisial DMM, adapun perkara ini memang sedikit membutuhkan waktu untuk kita ungkap. Kita tetapkan tersangka karena ada prinsipnya asas kehati-hatian dan praduga tak bersalah," kata Gandha.

Kendati sudah ditetapkan sebagai tersangka, Ditya masih belum mengakui perbuatannya.Namun, pengakuan Ditya tak lagi dibutuhkan karena polisi sudah mengantongi bukti yang cukup untuk menetapkannya sebagai tersangka.

"Namun dalam kaitannya penyidikan suatu tindak pidana penyidik tidak pernah mengejar pengakuan suatu tersangka ataupun saksi. Kita menetapkan tersangka berdasarkan alat-alat bukti yang sudah kami sampaikan tadi," imbuh Gandha.

Terkait dengan motif KDRT yang menewaskan Dayang, Gandha mengungkapkan bahwa semuanya berawal dari rumah tangga yang tidak harmonis. Baik Dayang maupun Ditya saling menuduh selingkuh hingga keduanya sering ceckcok.

"Ini sama-sama mencurigai masing-masing memiliki pria idaman lain maupun wanita idaman lain karena memang riwayat dari diari korban ini melambangkan bahwa kurang akur ya," tutur Gandha.

Gandha memaparkan, korban sempat menulis di diarinya bahwa sang suami hanya bermain handphone saat di rumah. Ditya juga disebut tak pernah mengajak ngobrol istri hingga kerap ketahuan membonceng perempuan lain.

"Cekcok cekcok ini karena sering berantem karena cemburu," imbuhnya

Diari yang berisi curahan hati Dayang itu kini disita oleh polisi. Gandha menjelaskan, membaca isi diari yang dimiliki Dayang, menguat jika curahan hati ditujukan kepada suami korban.
"Ada buku diari korban yang kami amankan sebagai barang bukti. Dalam buku diari itu berisi ungkapan, curahan hati korban selama hidup. Dugaan penyidik, isi dalam buku diari mengarah kepada suami atau tersangka," jelas Gandha.

Selain diari, polisi juga menemukan petunjuk adanya dugaan KDRT yang telah dilakukan tersangka kepada korban. Kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga itu sudah terjadi sejak awal pernikahan tahun 2015 sampai dengan 2019.

"Bahwa tersangka pernah melakukan kekerasan fisik atau penganiayaan dalam lingkup rumah tangga, sejak awal menikah tahun 2015 sampai dengan tahun 2019. Meskipun tersangka tidak mengaku telah meracuni korban," tegas Gandha.

Diari saksi bisu kekejian Ditya itu ditunjukkan polisi saat merilis kasus ini. Dayang menulisnya dengan sangat emosional, diduga saat dirinya sedang ada masalah dengan Ditya. Curhat Dayang di diari itu ditulis dengan bahasa campuran, Jawa dan Indonesia.

Ini tulisan Dayang di diari:
Pria jan*** i setelah fir'aun Kamu iya kamu zizik aku sama kamu
Doyan muji-muji wanita dan orang lain Melek dong say.. Aku nyemen kamar mandi bisa, masak sambil gendong mampu. Njogo anakmu 3 iso tanpa ART. Sampe gak mangan 3 dino iso ora sambat....... Ora tau mbok puji Tangguh gak tau kok kei apresiasi, Apapun seng ono mek lek salah ora mbot Sopo ora mbok reken....... Aku iki semacam tai ndek matamu....... JAN*** gak se koen iku....

Seluruh jiwa ragaku dan seluruh dunia dan seisinya sumpah demi Allah aku gak rela gak ridho gak Ikhlas....... Doaku gak manjur kan menurutmu baiklah...... Sekali lagi yo JAN*** nggo raimu seng koyok tai iku.....

Dirumah Cuma main HP gak pernah ngajak ngobrol istri, istri dianggurin, dianggap pembantu tapi gak di gaji, setan ancen koen. Kamu diluar seneng bonceng sana bonceng sini opo kowe iku grab

Ngeterno istri sejam ae wes dihitung, ya allah. Cuma aku ini ingin satu jawaban, lapo koen biyen nikahi aku. Mek mbok gawe loro-loroen iki tok tah.......

La lapo aku iki anake uwong guduk anak e kewan saenake dewe memperlakukan orang Tapi aku yakin koen akan dapat balasan.. YAYAN..... YAYAN....ojok sok ganteng ojok sok sok co*.

Mangkelku kekamu sudah sampe ubun ubun....

Terjemahan isi diari Dayang Santi:
Pria jan*** setelah Firaun kamu iya kamu jijik aku sama kamu
Doyan memuji wanita dan orang lain. Melek dong say. Aku memasang semen di kamar mandi bisa, masak sambil gendong anak mampu. Menjaga anakmu 3 bisa tanpa ART. Sampai nggak makan 3 hari bisa nggak mengeluh..... Nggak pernah kamu puji tangguh nggak pernah kamu beri apresiasi, yang ada kalau (aku) salah nggak kamu sapa nggak kamu perhatikan..... Aku ini semacam kotoran di matamu...... (Kalimat umpatan) nggak sih kamu ini.

Seluruh jiwa ragaku dan seluruh dunia dan seisinya sumpah demi Allah aku nggak rela nggak ridho nggak ikhlas....... Doaku tidak manjjur kan menurutmu baiklah..... Sekali lagi ya JAN*** buat wajahmu yang seperti kotoran itu........

Di rumah cuma main HP nggak pernah ngajak ngobrol istri, istri dianggurin, dianggap pembantu tapi nggak digaji, memang kamu setan. Kamu di luar senang membonceng sana membonceng sini apa kamu itu grab

Mengantarkan istri satu jam saja sudah dihitung, ya Allah. Cuma aku ini ingin satu jawaban, kenapa kamu dulu menikahi aku. Cuma kamu sakiti terus menerus aja....

La kenapa aku ini anaknya manusia bukan anaknya hewan yang bisa seenaknya dipermainkan. Tapi aku yakin kamu akan mendapat balasan.. YAYAN....YAYAN....jangan sok ganteng jangan sok-sokan co*

Marahku ke kamu sudah sampai ubun-ubun....(red.L)