Breaking News

Antisipasi Banjir di Area Bandara Internasional Dhoho, Pemkab Kediri Anggarkan Biaya Hingga Rp 23,6 Miliar


Kediri,  reporter.web.id   - Cegah potensi terjadinya banjir di Bandara Internasional Dhoho, pemerintah anggarkan dana sebesar Rp 23,6 miliar. Dana tersebut rencananya akan dilakukan untuk normalisasi sungai Kolokoso yang berada di sekitar Bandara Dhoho.

“Tahun ini program pencegahan banjir di Kali Kolokoso kembali dilanjutkan,” ucap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kediri, Irwan Chandra Wahyu Pramana.

Irwan juga mengatakan, proyek normalisasi sungai tersebut akan ditangani langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

Diketahui sebelumnya, proyek serupa juga telah dilaksanakan pada tahun 2023 lalu, dimana kementerian melakukan normalisasi sungai dengan anggaran sebesar Rp 6,96 miliar.

Namun Irwan menyebut, proyek tersebut memiliki perbedaan signifikan dengan proyek yang dilaksanakan tahun ini. 

Dimana pengerjaan proyek yang sebelumnya hanya dilakukan di Kabupaten Kediri, namun pada tahun 2024 ini proyek akan dikerjakan hingga ke Nganjuk.

“Proyek tersebut sepertinya juga akan dilakukan di tahun-tahun yang akan datang,” sebutnya.

Sementara diketahui, normalisasi Kali Kolokoso dilakukan karena beberapa pertimbangan. Diantaranya adalah bencana banjir yang kerap terjadi di sepanjang aliran sungai tersebut.

Hasil evaluasi yang telah dilakukan menyebut, banjir yang terjadi di Kali Kolokoso disebabkan oleh beberapa faktor.

Yaitu sedimentasi, tebing sungai yang kritis, pendangkalan sungai, dan penyempitan badan Kali Kolokoso.

Masalah tersebut semakin parah dengan hadirnya proyek bandara yang menyebabkan perubahan tata guna lahan.

Menanggapi hal tersebut, pemerintah pun mengambil langkah secara bertahap dengan melakukan normalisasi sungai.

Salah satunya adalah dengan pengerukan sedimen sungai dan plengsengan menggunakan alat berat pada tahun 2023 lalu.

Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya tampung air serta membuat tebing sungai lebih kuat.

“Kalau dengan adanya bandara terus ada banjir ya tidak sepenuhnya benar. Karena sudah dari dahulu sungai tersebut sering mengalami banjir,” tutur Irwan.

Lebih lanjut, Irwan pun mengatakan jika anggaran puluhan miliar tersebut tidak hanya digunakan untuk normalisasi sungai. Tapi satu paket dengan pembangunan embung penampung air sungai.

“Embung dibangun di Desa Ngablak, Banyakan,” terang Irwan.

Sementara terkait waktu pengerjaan, Irwan mengatakan belum mengetahui secara pasti karena proyek sedang pada tahap lelang.

Perlu diketahui, masa pengerjaan proyek tersebut akan memakan waktu selama delapan bulan. Sehingga bulan Mei diperkirakan menjadi tenggat proyek normalisasi sungai itu mulai digarap.(red.al)

© Copyright 2022 - REPORTER.WEB.ID | Jaringan Berita Reporter Hari Ini