Breaking News

UMKM di Pangkep Antusias Go Digital, Menyongsong Go International

 


Kabupaten Pangkep,   reporter.web.id     - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), saat ini dituntut untuk melek dengan perkembangan teknologi. Salah satu alasannya sudah pasti, yakni agar bisa bersaing dengan usaha lain.

Jika terlalu cuek dan masih betah dengan cara bermain yang sudah usang, sepertinya bisnis akan sulit berkembang. Apalagi kalau punya pemikiran "yang penting kulakan laku saja", bagaimana konsumen baru mau terpikat dan pendapatan meningkat?

Dengan modal minim, salah satu jalan keluarnya ialah memanfaatkan kecanggihan teknologi. Tapi permasalahannya, tidak semua UMKM terampil dalam mengoperasikan perangkat digital, aplikasi komunikasi dan internet, serta mengakses dan mengelola informasi.

Wilayah Indonesia timur yang dimaksud adalah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep). Di sini warganya cukup banyak, dan jumlah pelaku UMKM juga membludak.

Tapi sayang literasi digitalnya dinilai masih kurang. Jadi itulah sebabnya Kabupaten Pangkep mendapatkan pelatihan Digitalisasi. Nama pelatihannya ialah Digital Entrepreneurship Academy (DEA).

Program ciamik ini hasil kerja sama antara BBPSDMP Kominfo Makassar, Bakti Kominfo, Bea Cukai Makassar, dan Pemda Pangkep. Agung Harimurti, Kepala BBPSDMP Makassar, mengatakan memilih Kabupaten Pangkep karena masuk wilayah infrastruktur Bakti Kominfo.

Jadi setelah Bakti Kominfo menyediakan infrastruktur, BBPSDMP Makassar menghadirkan pelatihan. Kata Agung, ini penting dilakukan, supaya apa yang sudah dibangun Bakti termanfaatkan dengan baik oleh warga Kabupaten Pangkep.

"Maka kami bekerja sama dengan Bakti untuk mengoptimalisasi infrastruktur tersebut supaya bisa digunakan untuk mengakses internet dan berkomunikasi," kata Agung kepada detikcom.

Menurutnya, ekosistem di Indonesia timur belum terbentuk. Jadi akses internet yang sudah diberikan hanya untuk bersosialisasi saja.

"Jadi akses internet masih digunakan hanya untuk mengobrol, untuk chatting ya, yang belum menimbulkan efek ekonomi. Kami menginginkan supaya akses yang sudah dibangun dengan biaya mahal ini bisa meningkatkan ekonomi warga juga," ujarnya.

Agung menjelaskan, bahwa pelatihan DEA hadir supaya warga Pangkep bisa melakukan transaksi. Selain itu juga membuat bisnis baru yang berbasis digital, sehingga para pelakunya dapat dipertemukan dengan dunia luar.

Namun ternyata tidak hanya itu saja, akan tetapi, ia juga ingin menghasilkan wirausaha muda yang bisa masuk ekosistem ekspor dan impor. Agung berharap kesejahteraan masyarakat di Pangkep meningkat, tidak hanya Pangkep daratan tapi juga yang kepulauan.

"80% dari masyarakat Pangkep itu juga dapat meningkat ekonominya dengan pelatihan ini, dengan afirmasi yang kami lakukan bersama Bea Cukai dan Bakti. Supaya warga Pangkep di kepulauan juga menjadi pemain-pemain yang teruji di ekspor dan impor," kata Agung.

Tentunya kegiatan ini disambut baik oleh para pelaku UMKM di Pangkep. Mereka berbondong-bondong mendaftar, agar dapat mengikuti pelatihan dengan segudang ilmu baru di dalamnya.

Sekitar 150 peserta antusias mengikutinya. Lalu Agung menambahkan, dari jumlah tersebut dipilih 20 orang untuk nantinya diberi materi mendalam terkait ekspor dan impor.

"Jadi kita punya empat tahapan, empat kelas, empat tingkatan, yaitu basic pertama, basic kedua, advance satu, dan advance dua. Jadi ada empat tingkatan gitu," tambahnya.

Oleh karenanya, Syahban Sammana, Wakil Bupati Pangkep, menegaskan kalau acara ini bukan pelatihan biasa. Hal ini mengingat, menurut Syahban banyak manfaat yang bisa didapatkan para peserta.

"Mudah-mudahan dengan pelatihan ini akan memberikan dampak yang besar terhadap animo, bukan hanya animo pelaku ekonomi tetapi juga animo masyarakat, yang tentu tidak hanya masyarakat Pangkep tapi di luar Pangkep juga kita berharap," kata Syahban.

Acaranya dilaksanakan dari tanggal 28-29 November 2023. Lokasinya berada di Gedung Serbaguna Dewakang, Kabupaten Pangkep.

Nah dari apa yang dipaparkan Mutsla Adlan, Penanggung Jawab Sektor UMKM Divisi Masyarakat Direktorat Layanan Telekomunikasi dan Informasi untuk Masyarakat dan Pemerintah di Bakti, bersama dengan BBPSDMP Makassar, mereka melaksanakan dua program.

Pertama itu ada program prospek, yang berisi pelatihan dasar mengenai pemanfaatan teknologi digital untuk memasarkan produk. Selanjutnya program goal, yang dikhususkan untuk para UMKM yang sudah siap melakukan ekspor.

"Nah dari pelatihan goal itu, selanjutnya kita pilih lima UMKM yang selanjutnya kita lakukan bisnis matching dengan pelaku usaha, yang sudah lebih advance memasarkan produknya ke luar negeri," terang Mutsla.

Mutsla pun menyampaikan, ia ingin supaya pelatihan DEA dapat berlanjut tidak hanya di Kabupaten Pangkep, tapi juga di kota-kota lain di wilayah kerja Bakti Kominfo.

"Harapannya masyarakat dan UMKM bisa menggunakan teknologi digital secara bijak, menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan perekonomian, juga meningkatkan pemasaran mereka dan pendapatan mereka. Khususnya kalau produknya baik ya, dan berkualitas ekspor, kita harapkan dengan teknologi digital bisa membuka pasar mereka ke luar negeri," pungkasnya.(red.al)


© Copyright 2022 - REPORTER.WEB.ID | Jaringan Berita Reporter Hari Ini