MAKASSAR,      reporter.web.id    - Muhammad Zinedine Alam Ganjar menyoroti masih jelasnya perbedaan kualitas pendidikan antara di kota dengan di desa. Lantas dia mencontohkan betapa tertinggalnya pendidikan di Halmahera, Papua dengan pendidikan yang ada di kota besar.

Penjelasan itu disampaikannya dalam talkshow Gerakan Pemuda Kota Makassar di Bikin Bikin Creative Hub, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (1/12/2023).

"Hal tersebut menjadi salah satu masalah besar di Indonesia, karena pendidikan adalah hak asasi manusia, kebutuhan dasar yang berhak didapatkan oleh seluruh masyarakat Indonesia,"kata Alam.

Oleh karena itu, kata dia, dibutuhkan peranan pemerintah untuk melakukan pemerataan pendidikan di berbagai daerah. Dia pun menginisiasi agar adanya satu sarjana di dalam satu keluarga.

"Bagaimana negara sejarusnya bisa menjamin akses pendidikan setiap masyarakat. Misalnya, dalam satu keluarga itu harus ada satu sarjana pertama agar efek dominonya bisa kemana-mana,"ucapnya.

Selain peranan pemerintah, Alam juga mengajak para generasi muda untuk ikut meningkatkan soft skill guna menunjang karir di masa depan.

"Kalau di kelas kita menerima informasi yang sama dengan teman lainnya, terus apa yang membedakannya? Tentunya soft skill yang membedakan kita dengan orang lain. Maka, penting banget memiliki soft skill di era saat ini,"kata anak tunggal Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh Supriyanti itu.

Menurutnya saat ini mayoritas pekerjaan selain memenuhi persyaratan dasar. Mereka juga harus memiliki soft skill dan pengalaman serta aktifitas positif lainnya agar dapat bersaing di dunia kerja.

"Kalau jurusan enggak sesuai tidak masalah, yang penting seberapa manfaat kita memberikan dampak dalam lingkungan masyarakat,"kata Alam Ganjar.


Sementara itu, turut hadir Founder forum Makassar Siap Sekolah (Massikola), dr Udin Malik yang menceritakan keberhasilannya mengembalikan 400 lebih anak untuk bersekolah. Walaupun memiliki privileges (hak istimewa) sebagai menantu walikota Makassar, dia mengaku menggunakan hak itu guna membantu masyarakat.

"Saya pakai sedikit kekuatan, saya punya privileges menantu walikota, saya sedikit didengar oleh walkot. Saya gunakan privileges untuk orang lain, sampai detik ini kita bisa kasih balik 400 orang anak sekolah,"ucapnya.

"Saat kita punya previllege, maka manfaatkan untuk berdampak untuk orang lain,"pungkasnya.(red.al)