Breaking News

Pemantap Berbahasa Inggris, Dinas Pendidikan Papua Gelar Tes Ielts Bagi Siswa-siswi SMA

 


Berita Papua, Jayapura,   reporter.web.id     — Guna mempermantapkan para siswa-siswi SMA berbahasa Inggris, Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DP2AD) Provinsi Papua menggelar tes Ielts.


Diikuti oleh 4 SMA yaitu, SMA N 4 Jayapura, SMA Sains dan Bahasa (SMA Buper Jayapura), SMA Kristen Kalam Kudus dan SMA YPPK Asisi Sentani, tes ielts tersebut mulai digelar di salah satu hotel di Kota Jayapura pada, 29 November 2023.


Diketahui tes ielts telah diikuti oleh 70 siswa namun terjaring hingga 40 siswa dan bakal digelar hingga 2 Desember 2023 mendatang.


Tah hanya itu, tes ielts tersebut juga atas kerjasama DP2AD Provinsi Papua bersama institut swadiri Papua dengan tes yang dilakukan oleh British Council dengan basic paper tes.


Kepala DP2AD, Chritian Sohilait menyebut kegiatan sudah berlangsung selama 25 hari.


“Sekarang sedang berada di hotel ZIP Hasanah kegiatannya dimulai mulai dari tanggal 29 November sampai dengan tanggal 2 Desember,” ujarnya kepada awak media Berita Papua di saat pembukaan, Rabu (29/11/23).


Kata dia, para siswa siswi tersebut sementara pelatihan pemantapan dahulu.


“Untuk tes kemudian nanti tanggal 1 dan 2 itu langsung tes khusus yang dilakukan oleh British council,” ungkapnya.


Kadis DP2AD itu juga menyampaikan, mengapa pihak menggelar tes Ielts tersebut.


“Kenapa harus ielts standartnya sudah internasional. Karena banyak anak-anak papua itu minat untuk pergi keluar negeri untuk bersekolah tetapi untuk tes ielts sendiri itu kan mahal,” bebernya.


“Biasanya ada beberapa kampus baik itu di di Indonesia maupun di luar negeri menggunakan standar itu untuk masuk ke perguruan tinggi mereka. Sehingga itulah yang membuat kenapa dinas pendidikan harus membuat tersebut,” tambahnya.


Chritian Sohilait juga menjelaskan bahwa tes Ielts tersebut mengajarkan siswa-siswi agar mereka bisa lebih berpotensi sehingga dapat memacu anak dalam berbahasa.


“Banyak mereka berpotensi sekali untuk berbahasa Inggris tapi untuk menyalurkan itu kan hanya mungkin ekskul di sekolah akhirnya sekarang mereka bisa ikuti,” ujarnya.


“Karena banyak juga anak-anak yang masih SMA itu ada pertukaran pelajar ke luar negeri. Ada beberapa anak di SMA 4 itu sudah pernah pergi ke luar negeri mereka ikut pertukaran siswa


Chritian Sohilait juga berpesan, para anak harus menguasai minimal 4 bahasa.


“4 bahasa Indonesia, Inggris Jepang dan bahasa ibu (bahasa daerah). Jadi setidaknya ada 1 bahasa lagi dikuasai setelah bahasa indonesia,” pungkasnya.(red.al)

© Copyright 2022 - REPORTER.WEB.ID | Jaringan Berita Reporter Hari Ini