Jogja, reporter.web.id - PKB dan PDIP di DIY mengomentari soal Gibran Rakabuming Raka sebagai panglima pemenangan Koalisi Indonesia Maju (KIM) di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Dua partai yang mengusung capres-cawapres berbeda ini menegaskan tak gentar dengan kiprah putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
Diketahui, PKB merupakan salah satu anggota koalisi pengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Sedangkan PDIP adalah partai yang mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud Md. Pengurus daerah dua partai itu memberi komentar atas kabar Gibran menjadi panglima pemenangan Jateng-DIY.Tak Ambil Pusing
Sekretaris DPD PDIP DIY, Totok Hedi Santosa menegaskan dirinya tidak ambil pusing dengan status Gibran di tim pemenangannya sendiri. Baginya, Ganjar-Mahfud sudah mempunyai tim yang bagus.
"Gibran mau jadi panglima atau siapa, kami ini mengusung Ganjar-Mahfud dan sudah memiliki tim yang sangat solid dan sudah berkembang sedemikian rupa," jelas Sekretaris DPD PDI Perjuangan DIY, Totok Hedi Santosa saat dihubungi wartawan, Kamis (23/11/2023).
Totok menjelaskan, tidak mudah bagi wali kota Solo itu untuk merebut suara di Jateng maupun DIY. Dia mengklaim dua provinsi tersebut sudah lama memiliki basis besar PDIP. Apalagi Jawa Tengah yang terkenal sebagai 'Kandang Banteng'.
Karena itulah, meski kubu Prabowo-Gibran menunjuk sang cawapres langsung, Totok yakin tidak akan memengaruhi suara di dua wilayah tersebut.
"Jateng mau digoncang nggak mudah lah. Itu kan ilusi saja mau goncang. Itu ilusi dia (Gibran) saja bahwa dia ingin seperti itu (merebut suara Jateng). Dipersilakan, mari kita berkompetisi secara fair," tegas Totok.
Penunjukan Gibran Justru Untungkan Anies dan Muhaimin
Sementara Ketua DPW PKB DIY Agus Sulistiyono menyatakan, Gibran sebagai panglima pemenangan merupakan hak dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusungnya. Dia mengaku menghargai keputusan tersebut.
"Barangkali mereka memilih Gibran untuk pemenangan di DIY, mungkin saja diharap dia bisa melakukan konsolidasi pemenangan di DIY," jelas Agus saat dihubungi wartawan, Jumat (24/11/2023).
Hanya, dalam penilaiannya, adanya Gibran sebagai garda depan pemenangan di Jateng-DIY justru memberi keuntungan bagi pasangan Anies dan Muhaimin (AMIN). Agus yakin, adanya Gibran justru membuat suara pemilih beralih ke mereka.
Dia mendasarkan argumennya kepada keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang meloloskan Gibran sebagai pendamping Prabowo Subianto.
"Saya yakin malah akan menambah suaranya AMIN gitu, karena dalam proses dia (Gibran) bisa duduk menjadi cawapres saja itu kan, apa ya, banyak menuai kritik gitu. (Masyarakat) Memandang bahwa sesuatu hal yang kasarannya tidak masuk akal gitu," bebernya.
"Saya melihat justru semakin kuat gitu temen-temen bisa bersatu melawan kesewenang-wenangan oligarki gitu," lanjut Agus.
Gibran Jadi Panglima demi Amankan Kantong Suara Jokowi
Sebelumnya, Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute, Ace Hasan Syadzily mengungkap alasan Gibran menjadi panglima pemenangan di Jateng-DIY.
Alasan utama adalah tim kampanye Prabowo-Gibran berhasrat meraih kantong-kantong suara Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Selanjutnya tahun 2019 juga banyak kantong-kantong kuat dari Jokowi. Nah, nanti Mas Gibran akan secara khusus turun ke kantong-kantong tersebut, misalnya Jawa Tengah dan DIY," ucapnya pada Senin (20/11).
Karena itulah, Ace menyatakan Gibran yang notabene putra sulung Jokowi bakal menjadi garda terdepan mengamankan suara ayahnya saat Pilpres 2024. Ace menilai, Gibran juga punya kekuatan di Jateng.
"Kita insyaallah Pak Gibran, Pak Gibran kan punya kekuatan. Di Jawa Tengah banyak misal Bupati Kendal, mantan Bupati Batang sudah pasti ke Mas Gibran itu," ujarnya.(red.al)
Social Header