Surabaya,   reporter.web.id     - Kemenpan-RB mengklaim tidak akan ada lagi peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 'titipan orang dalam'. Sistem seleksi yang dulu banyak celah akhirnya dimanfaatkan sejumlah oknum orang dalam meloloskan keluarga maupun kenalan untuk bisa menjadi ASN, baik PNS maupun PPPK.

Menurutnya, seleksi kali ini lebih transparan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kini tidak ada lagi yang dapat membantu untuk meloloskan peserta tersebut.

"Dulu kan formasi, ditentukan oleh daerah, dan daerah milih sendiri. Akhirnya dulu isinya ASDP, apa itu? Anak Saudara dan Keponakan. Alhamdulillah sekarang saya rasa tidak bisa. Dengan peran serta yang hebat dari berbagai daerah, ini terus berproses," ujar Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas dalam acara Peresmian Bersama MPP 2023 di Bidakara Hotel, Jakarta, Rabu (22/11/2023).

Saat ini, tes dilakukan dengan sistem CAT (Computer Assisted Test). Nilai juga akan dirilis secara real time dan disiarkan lewat Youtube. Dengan demikian, tidak akan ada celah untuk kecurangan.

"Tidak ada satupun yang bisa membantu. Ini dalam rangka kita mendorong agar birokrasi kita ke depan bisa melahirkan anak-anak yang hebat sekaligus untuk menambali yang dulu-dulu (posisi kosong)," kata Anas.

Dia menambahkan persaingan dalam seleksi kali ini terbilang sangat ketat. Pasalnya, dari sebanyak 572 ribu posisi dalam seleksi Calon ASN (CASN), termasuk PNS dan PPPK. Sedangkan pendaftar total ada sebanyak 2,9 juta dan yang submit ada 2,4 juta.

"Kompetitif sekali, dan ini tak ada satupun yang bisa bantu. Mereka tes dengan sistem CAT (Computer Assisted Test)," tuturnya.

Seleksi CASN 2023, Kementerian PANRB menetapkan sebanyak 572.496 formasi, untuk formasi 72 instansi pemerintah pusat sebanyak 78.862 ASN, dan pemerintah daerah 493.634 ASN. Seleksi tahun ini lebih mengutamakan untuk PPPK 80%. Sedangkan untuk fresh graduate akan lebih banyak di tahun depan.

Anas sempat menyinggung tentang pengetatan seleksi CASN beberapa waktu lalu. Dia menyebut, kedudukan sebagai pejabat juga tak menjamin kerabatnya lolos seleksi CASN. Contohnya anak dari Presiden Jokowi dan anak dari Plt Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Haryomo Dwi Putranto.

"Sudah banyak contohnya waktu itu putranya Kepala BKN saja nggak lolos, ya to? Putranya Kepala BKN itu yang bikin soal loh, nggak lolos. Dulu putrinya Pak Presiden saja nggak lolos," katanya, ditemui di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2023).(red.al)