Jakarta,  reporter.web.id   -- Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyatakan bahwa perencanaan rancangan awal (ranwal) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kediri tahun 2025-2045 harus berfokus pada isu-isu yang bersentuhan langsung dengan warga.

Isu yang dimaksud Dhito, demikian panggilan Hanindhito, antara lain mencakup kemiskinan, pertanian, hingga layanan kesehatan.

"Perencanaan ini sangat penting. Karena memang akan menentukan bagaimana (kondisi) Kabupaten Kediri kedepannya," kata Dhito pada kegiatan penyusunan ranwal RPJPD di Universitas Gadjah Mada, Jumat (17/11).

Dhito mengatakan, ranwal tersebut merupakan tahap awal bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri untuk menentukan RPJPD yang menjadi landasan proses pembangunan dalam dua dekade mendatang .

Untuk itu, dibutuhkan perencanaan yang matang dan benar-benar diperhitungkan, sehingga pembangunan di Kabupaten Kediri akan tepat sasaran dan berdampak langsung terhadap masyarakat.

Salah satu pembangunan tersebut adalah kehadiran bandara sebagai wujud komitmen Pemkab Kediri mengoptimalkan pembangunan.

Lebih jauh, Dhito pun mendorong agar setiap OPD melakukan percepatan.

"Harapannya ada lompatan-lompatan karena Kediri sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Timur bagian barat seiring dengan adanya bandara," katanya.

Pada kesempatan itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kediri, M Solehudin menambahkan, tahun ini Pemkab telah melalui beberapa tahapan awal dalam penyusunan RPJPD.

Tahapan itu termasuk konsultasi publik, forum group discussion (FGD), juga penyusunan ranwal. Menurut Solehudin, ranwal masih akan dikaji lebih lanjut bersama DPRD sebelum dibahas dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang).

"Semoga nanti bisa diselesaikan di tahu. 2024, sehingga 2025 sudah punya RPJP daerah untuk pedoman," ujar Solehudin.(red.al)