Jakarta,    reporter.web.id    - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) menargetkan semua desa di seluruh Indonesia sudah terhubung dengan akses internet pada tahun 2025.

Seperti diketahui, saat ini masih ada ketimpangan layanan internet di tanah air, di mana di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) masih ada daerah yang blankspot alias tidak ada sinyal internet.Persoalan itu yang kini tengah diupayakan oleh Bakti melalui sejumlah program kerjanya.

"Kami upayakan di 2025 seluruh desa berpemukiman itu sudah bisa ter-cover internet. Untuk teknologinya bisa kami cari dan putuskan bersama-sama, karena kita tahu ekonomi digital itu bisa terjadi ketika ada basisnya, yaitu internet," ujar Direktur Utama Bakti Fadhilah Mathar di Kantor Bakti Kominfo, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sejumlah strategi dilakukan Bakti Kominfo untuk mengentaskan kesenjangan digital ini, mulai dari Palapa Ring, BTS 4G, pengoperasian Satelit Republik Indonesia (Satria-1), hingga Akses Internet (AI).

Adapun program-program tersebut sedang dievaluasi oleh Satgas Bakti Kominfo buntut kasus korupsi BTS 4G. Namun dipastikan, program Bakti Kominfo ini tetap berjalan, sehingga pemerataan konektivias digital nasional bisa tercapai.

Untuk program Akses Internet mempunyai tujuan menyediakan akses internet di fasilitas layanan publik, seperti kantor desa, sekolah, dan pelayanan kesehatan.

Kemudian, Palapa Ring adalah proyek pembangunan tulang punggung kabel serat optik nasional yang menghubungkan 90 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, dengan 57 kabupaten/kota layanan dan 33 kabupaten/kota interkoneksi.

Jaringan ini berupa kabel serat optik sepanjang 12.148 kilometer yang terdiri dari kabel optik darat dan bawah laut, serta segmen jaringan radio microwave sebanyak 55 hop.

Lalu, ada Satria-1 yang sudah mencapai slot orbit 146 derajat Bujur Timur atau berada di ketinggian 36 ribu km di atas Papua. Satelit internet pemerintah itu ditargetkan melayani 37 ribu titik di 3T yang sulit dijangkau oleh infrastruktur telekomunikasi daratan.

Lalu, BTS 4G. Meski tengah tersandung persoalan hukum, Bakti Kominfo menyatakan akan merampungkan proyek infrastruktur telekomunikasi itu, mengingat ini menjadi salah satu proyek yang diprioritaskan oleh Presiden Joko Widodo dalam penyediaan infrastruktur digital.

"Untuk BTS saat ini sudah terbangun 4.343 desa yang siap on air di 2023. Kami harapkan ketika semua persoalan hukum ini selesai dengan data BPS yang ada sekitar 1.000-2.000 desa yang belum punya sinyal 4G, mungkin ini bisa kami tuntaskan," tutur Dirut Bakti.(red.al)