reporter.web.id  - Abdul Halim Iskandar Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) meminta desa wisata harus mengeluarkan potensi keunikan yang dimiliki untuk menarik perhatian wisatawan.

“Fokus pada keunikan dapat membantu desa membangun citra yang kuat dan membedakan diri dari destinasi lain,” ujar Mendes PDTT dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (25/11/2023).

Dalam acara malam apresiasi Lomba Desa Wisata Nusantara (LDWN) 2023 di Mataram, NTB, Jumat (24/11/2023), ia berpesan agar desa juga harus membangun secara otentik, mendinamiskan kelembagaan dan budaya desa senantiasa adaptif terhadap lingkungan.“Desa Wisata harus mengedepankan keunikan desa, keunikan alamnya, keunikan budayanya, keunikan keseniannya, dan segala keunikan lainnya,” tuturnya.

Ia mengatakan sektor wisata kini menjadi salah satu strategi utama desa untuk meningkatkan pendapatan warga, melindungi lingkungan, dan juga menjaga kerukunan warga.

Ia menekankan Desa Wisata harus mengedepankan wisata berkelanjutan dan mendukung SDGs Desa tujuan ke-9, yakni Infastruktur dan Inovasi Desa sesuai Kebutuhan.

Pada malam apresiasi pemenang LDWN 2023, sedikitnya 30 desa masuk 15 besar di masing-masing kategori, yakni kategori desa dengan status IDM berkembang, tertinggal dan sangat tertinggal. Sedangkan kategori lainnya yakni desa mandiri dan maju.

Dalam kesempatan itu, Mendes PDTT juga menyerahkan secara simbolis bantuan sarana pendukung Desa Cerdas berupa satu set komputer, printer dan juga dana pendukung sebesar Rp20 juta setiap tahun kepada peserta program Desa Cerdas.

“Malam ini Desa Cerdas Fase I yaitu lima desa dari Kabupaten Sumbawa siap menerima sarana ruang komunitas Digital Desa yang akan dikirim langsung dari gudang produksi ke desa-desa yang terpilih,” katanya.

Perwakilan Jawa Timur ada 4 desa yang berhasil lolos ke puncak penganugerahan Lomba Desa Wisata Nusantara 2023. Satu desa masuk kategori I yakni Desa Wisata Kalipelus (Pacitan), wisata yang di tawarkan seperti Pantai Pangasan, Pantai Pikatan, Pantai Srengit, Tukluk Pices, dan Kali Sangklehan.

Dan tiga lainnya masuk kategori II yakni Desa Wisata Hendrosari (Gresik), yang merupakan salah satu objek wisata alam andalannya memadukan wisata edukasi dengan alam pedesaan.

Kemudian Desa Wisata Kare (Madiun), memiliki banyak potensi wisata berbasis alam, yang dalam pengembangannya dipadukan dengan konsep modern dan buatan di antaranya terdapat Wisata Hutan Pinus Nongko Ijo, wahana belajar faktual Aswin Lola.

Serta Desa Wisata Ketapanrame (Mojokerto), banyak pilihan destinasi wisata alternatif, mulai dari Wisata Alam, Wisata Kreasi, Wisata Budaya dan Edukasi. Beberapa wisata alam di Desa Wisata Ketapanrame antaranya Sumber Gempong, Air Terjun Dlundung, Air Terjun Talang, Kebun Kopi dan Jelajah Alas.(red.al)