Klaten, reporter.web.id - Satreskrim Polres Klaten menangkap dua pria berinisial RS (18) dan GR (22) dalam kasus pembacokan di sekitar traffic light Tegalyoso, Klaten. Korbannya mengalami bacokan di kepala dan telinga kiri. Video kondisi korban beredar di sejumlah grup WhatsApp.
RS merupakan warga Desa Manjung, Kecamatan Ngawen, Klaten. Adapun GR warga Desa Kebonarum, Kecamatan Kebonarum, Klaten. Sedangkan korbannya berinisial V (24) warga Klaten.
"Hari Senin tanggal 23 Oktober 2023 sekira pukul 07.00 WIB, tim Resmob Polres Klaten melaksanakan penangkapan terhadap dua pelaku di rumahnya," kata Kapolres Klaten AKBP Warsono saat konferensi pers di Mapolres Klaten, Rabu (25/10/2023) siang.
Warsono mengatakan, penganiayaan tersebut terjadi pada Minggu (22/10) sekira pukul 02.00 WIB. Kejadiannya di jalan Solo-Jogja, tepatnya di depan makam Ratna Bantala, Sumberejo, Klaten Selatan.
Warsono menjelaskan, saat itu korban berboncengan sepeda motor. Saat di lampu lalu lintas RS Soeradji Tirtonegoro, korban didekati pelaku.
"Korban didekati pelaku sambil bertanya 'ngopo' (ada apa). Setelah itu pelaku menerobos lampu lalu lintas dan menunggu korban di depan TMP Ranta Bantala dan menaruh sepeda motor di belakang gapura arah TMP," ujar Warsono.
Saat korban tiba di depan TMP Ratna Bantala, pelaku menghadang di tengah jalan dengan membawa celurit. Saat itu korban bisa menghindar dari sabetan celurit itu.
Setelah itu pelaku mengejar korban dan kembali mengayunkan celurit ke kepala korban lalu kabur.
"Korban terkena pada bagian kepala dan telinga sebelah kiri. Setelah itu pelaku pergi," ungkap Warsono.
Setelah mendapat laporan tersebut, tim Resmob Polres Klaten dan penyidik melakukan penyelidikan hingga dapat menangkap kedua pelaku.
"Pelaku dijerat Pasal 351 Ayat 2 KUHP Jo 56 Ayat 1 dengan hukuman penjara selama-lamanya 5 tahun. Barang bukti satu motor Vario, sebilah celurit panjang 80 sentimeter, jaket dan helm, " jelas Warsono.
Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Yulianus Dica Ariseno mengatakan motif pelaku hanya sekadar keluar rumah bersama temannya untuk mencari korban secara acak. Menurutnya, pelaku hanya iseng hingga berpapasan dengan korban.
"Akhirnya berpapasan dengan korban, saling ejek, kemudian mengambil sebilah celurit. Jadi korbannya random dan membawa celurit untuk jaga-jaga," kata Dica Ariseno kepada wartawan.
Sebelumnya diberitakan, video ngeri korban pembacokan beredar di Klaten. Rekaman video tersebut beredar via grup-grup WhatsApp (WA). detikJateng menerima empat kali kiriman video dari warga yang menanyakan kebenaran video tersebut. Di grup WhatsApp, video tersebut juga tersebar sejak pagi.
"Kejadian sekitar pukul 03.00 WIB di sekitar traffic light Tegalyoso," kata Kasi Humas Polres Klaten Iptu Abdillah, Minggu (22/10). (red.IY)
Social Header